Friday 9 September 2016

Laporan Praktikum Penanganan Transportasi dan Produk Pertanian "Penilaian Mutu"


LAPORAN PRAKTIKUM
PENANGANAN TRANSPORTASI DAN PRODUK PERTANIAN
 "PENILAIAN MUTU"





Oleh :
Arrofath Munawar
E1G013044


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015





BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Mutu merupakan hal yang penting dalam membangun dan mengelola fungsi produksi. Mutu akan mempengaruhi seluruh aktivitas perusahaan dari pemasok sampai konsumen dan dari manajemen produk sampai aspek dalam pemeliharaan peralatan. Tujuan akhir adalah menjadi perusahaan yang efektif dan efisien serta mempunyai keunggulan kompetitif terhadap produk yang dihasilkan. Produk bermutu baik akan memberikan menfaat yang baik dan berharga tinggi. Produk bermutu baik juga akan diminati pengguna produk dan dineri apresiasi yang memadai karena dapat memuaskan mereka.
Penilaian mutu merupakan pekerjaan yang sanagt penting dalam transaksi bisnis antara penyedia produk dengan pengguna produk. Penilaian mutu yang tidak akurat akan menimbulkan masalah. Produk bagus dinilai jelek akan merugikan penyedia produk sebaliknya, produk jelek dinilai bagus akan merugikan pengguna produk. Apabila penilaian mutu akurat maka penyedia maupun pengguna produk akan mendapatkan keuntungan. Penyedia akan mendapatkan nilai jual yang bagus sedangkan pengguna akan mendapatkan manfaat yang maksimal  dari produk yang mereka beli. Dengan demikian, penilaian mutu yang akurat akan menggaransikan keadilan transaksi bisnis.
Penilaian mutu merupakan pekerjaan yang pelik apalagi kalau dikaitkan dengan tuntutan akurasi penilaian, biaya dan waktu. Tuntutan akurasi yang tinggi biasanya memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang lama. Di lain pihak, niali jual produk akan membatasi pembiayaan penialain karena biaya yang mahal membuat penilaian menjadi tidak layak dilakukan. Dengan demikian penilaian produk memerlukan strategi yang tidak sederhana walaupun untuk beberapa produk sudah adda standar mutunya.

1.2. Tujuan Praktikum
Acara praktikum ini bertujuan agar mahasiswa :
1.      Dapat mengidentifikasi beberapa parameter mutu Standar Nasional Indonesia untuk beberapa produk
2.      Dapat menerapkan parameter-parameter tersebut untuk menilai mutu produk
3.      Dapat mengklasifikasikan produk sesuai dengan mutunya


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Kader, 1996 dalam Soekarto, 1990 bahwa Mutu adalah segala hal yang menunjukkan keistimewaan atau derajad keunggulan sesuatu produk. Mutu merupakan gabungan dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang memberikan nilai kepada setiap komoditi yang terkait dengan maksud penggunaan komoditas tersebut. Mutu tidak hanya berada pada produk, tetapi tennasuk pelayanan (seperti isi kemasan sesuai dengan label, ketepatan waktu pengiriman, dan sebagainya), sehingga mutu termasuk kedalam alat pemuas pelanggan. Mutu mempunyai sifat relatif karena tergantung akan tujuan pemanfaatan produk yang berbeda antara produsen, pemroses, pedagang besar, pengecer, pemilik rumah makan, hotel bahkan rumah tangga konsumen. Seakan sifat mutu yang secara kualitatif tergantung pada pengalaman pribadi.
Produsen berusaha agar produksinya berpenampilan menarik dan mempunyai mutu yang baik. Dilain pihak tidak semua konsumen rumah tangga akan selalu membeli komoditas yang mutunya paling tinggi. Konsumen bebas memilih dalam batas-batas kemampuannya. Dalam kebebasan memilih tidak selalu konsumen kaya membeli barang bemutu tinggi atau sebaliknya konsumen miskin tidak selalu membeli barang bermutu paling rendah ( Soekarto, 1990 )
Menurut Novary (1999), Sayuran juga dapat dijadikan sebagai menu makan sayuran segar ( dalam hal ini bukan sayuran kaleng) berperan menyediakan vitamin, mineral, atau serat dan juga mempunyai khasiat lain untuk kesehatan,  kebugaran, maupun kecantikan. Berbagai jenis sayuran, baik sayuran daun, bunga,  umbi, atau batang muda hampir semuanya berkhasiat luar biasa bagi tubuh. Sayuran dikenal sebagai bahan pangan dan mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh. Berikut ini beberapa jenis vitamin dan mineral yang terdapat dalam sayuran : vitamin A, vitamin B ( B1, B2, B3, B6 ), Vitamin C, Vitamin E, mineral kalsium (Ca), mineral fosfor (P) dan mineral besi (Fe).
Sayuran mempunyai sifat perishable (mudah rusak) sehingga memerlukan penanganan atau perlakuan yang ekstra hati-hati. Beberapa rangkaian yang perlu diperhatikan agar sayuran tetap segar dan bermutu, yaitu proses pemilihan saat membelinya, penyimpanan apabila tidak langsung diolah, pengoIahan dan penyajiannya.
SNI adalah dokumen berisi ketentuan teknis (merupakan konsolidasi iptek dan pengalaman) (aturan, pedoman atau karakteristik) dari suatu kegiatan atau hasilnya yang dirumuskan secara konsensus (untuk menjamin agar suatu standar merupakan kesepakatan pihak yang berkepentingan) dan ditetapkan (berlaku di seluruh wilayah nasional) oleh BSN untuk dipergunakan oleh pemangku kepentingan dengan tujuan mencapai keteraturan yang optimum ditinjau dari konteks keperluan tertentu.
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan. Standardisasi mutu produk berkaitan dengan appeareance/kenampakan, seperti : ukuran besar/volume, warna, kandungan air dan sebagainya yang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Selain itu, mutu produk juga dikaitkan dengan masalah keamanan pangan, keamanan bagi manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungan. Standar standar produksi dan pengolahan produk pertanian semuanya disusun sebagai alat yang membantu mencegah tersingkirnya sebuah produk dari pasar. (Blasius, 1995 )
            Berikut beberapa SNI produk hasil pertanian : ( Yuwana, 2015 )
11. Standar Bawang Merah (SP-134-81)
Karakteristik
Syarat
Mutu I
Mutu II
Kesamaan sifat varietas
Seragam
Seragam
Tingkat ketuaan
Tua
Cukup tua
Kekerasan
Keras 
Cukup keras
Kotoran
Tidak ada
Tidak ada
Kerusakan, % ( jmlh/jmlh ) max
5
8
Busuk, % ( jmlh/jmlh ) max
1
2
Diameter minimum
1,7
1,3

22. Standar Bawang Putih (SP-135-81)
Karakteristik
Syarat
Mutu I
Mutu II
Kesamaan sifat varietas
Seragam
Seragam
Tingkat ketuaan
Tua
Tua
Kekompakan siung
Kompak
Kurang kompak
Kebernasan siung
Bernas
Kurang bernas
Kekeringan
Kering simpan
Kering simpan
Kulit luar pembungkus umbi
Sempurna menutup umbi
Sempurna menutup umbi
Kotoran
Tidak ada
Tidak ada
Kerusakan, % ( jmlh/jmlh ) max
5
8
Busuk, % ( jmlh/jmlh ) max
1
2
Diameter minimum
3,0
2,5

3.      Standar Tomat Segar (SP-137-81)
Karakteristik
Syarat
Mutu I
Mutu II
Kesamaan sifat varietas
Seragam
Seragam
Tingkat ketuaan
Tua, tidak terlalu matang dan tidak lunak
Tua, tidak terlalu matang dan tidak lunak
Ukuran
Seragam
Kurang seragam
Kotoran
Bebas
Bebas
Kerusakan, % ( jmlh/jmlh ) max
5
10
Busuk, % ( jmlh/jmlh ) max
1
1

44. Standar Wortel Segar (SP-138-81)
Karakteristik
Syarat
Mutu I
Mutu II
Kesamaan sifat varietas
Seragam
Seragam
Kekerasan
Keras
Keras
Warna
Normal
Normal
Kerataan permukaan
Cukup rata
Cukup rata
Tekstur
Tidak mengayu
Tidak mengayu
Kerusakan, % ( jmlh/jmlh ) max
5
10
Busuk, % ( jmlh/jmlh ) max
2
2
Diameter, ( mm* )
31-50
15-30
Tamgkai daun, ( cm ** )
Bertangkai daun max 5
Bertangkai daun max 5
Kotoran
Tidak ada
Tidak ada
* )  toleransi diatas udan dibawah maximum 10% ( bobot/bobot )
** ) toleransi diatas ukuran maximum 10% ( bobot/bobot )

55. Standar Mangga (SP-139-81)
Karakteristik
Syarat
Mutu I
Mutu II
Kultivar
Panjang ( cm )
Diameter ( cm )
Panjang ( cm )
Diameter ( cm )
Arumanis/gadung
≥ 13,5
≥ 7,5
12,5 – 13,5
7,5 – 8,0
Golek
≥ 17,0
≥ 6,0
15,0 – 16,5
5,5 – 6,0

66. Standar Jeruk Keprok (SP-140-81)
Karakteristik
Syarat
Mutu I
Mutu II
Kesamaan sifat varietas
Seragam
Seragam
Tingkat ketuaan
Tua, tidak terlalu matang
Tua, tidak terlalu matang
Kekerasan
Keras
Cukup keras
Ukuran
Seragam
Kurang seragam
Kerusakan, % ( jmlh/jmlh ) max
5
10
Kotoran
Bebas
Bebas
Busuk, % ( jmlh/jmlh ) max
1
2



BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.  Alat dan Bahan
Bahan       : bawang merah, bawang putih, tomat, wortel, jeruk dan manga
Alat          : SNI ( yang dipakai untuk produk bahan praktikum ) dan jangka sorong.

3.2.  Prosedur Kerja
1.         Menyiapkan bahan intak ( diperlakukan apapun )
2.         Meletakkan bahan diatas nampan
3.         Mengambil sampel untuk dilakukan peneraan parameter-parameter mutunya
4.         Melakukan rekapitulasi hasil peneraan mutu terhadap perameter tersebut
5.         Mengklarisifaki produk sesuai dengan mutunya



DAFTAR PUSTAKA
Soekarto, T. Soewarno. 1990. Dasar-Dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu Pangan. PAD Pangan dan Gizi-IPB. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Novary, Eti Widayati.Ir. 1999. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar . PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Aritonang, Indah. 2013. Standarisasi di pertanian. Bumi Aksara Salikin. Yogyakarta.
Kanisius Sudarsono, Blasius. 1995. “Catatan tentang standardisasi serta standar-standar di bidang perpustakaan , informasi dan perpustakaan,” makalah untuk Seminar Sehari Sistem Standardisasi Nasional. Jakarta.
Yuwana, Prof. Dr. Ir. M.Sc dan Bonodikun, Ir. R.M. B.Sc, M.Sc. 2015. Petunjuk Praktikum Penanganan Dan Transportasi Produk Pertanian. Universitas Bengkulu. Bengkulu.

No comments:

Post a Comment