LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK
Nama
: Arrofath
Munawar
NPM
: E1G013044
Prodi
: Teknologi
Industri Pertanian
Kelompok
: 2 (Dua)
Hari/jam
: Kamis jam
14.00-16.00
Tanggal
: 24 oktober 2013
Ko-ass
: 1. Reski Pratama
2.Tatik Sulasmi
Dosen
: 1. Dra. Devi
Silsia, M.Si
2. Drs. Syafnil.M.Si
Objek
Praktikum : Ph asam-basa dan garam
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik
yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa
larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat
digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan
indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa
bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan
indikator atau indikator alami.
Asam dan basa merupakan dua
senyawa kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Istilah asam
(acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui,
zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab
yang berarti abu.
Seperti
halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga
bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit
akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang
bersifat basa.
Kita
dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali
asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan
cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman
dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang
dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan
perubahan warna.
1.2
Tujuan Percobaan
1.
Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.
2. Menghitung
konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Asam
merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya
cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air
akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion
hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion
adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang
bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
(Teguh, 2008)
Asam
secara umum merupakan senyawa
kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH
lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton
(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa),
atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan
untuk membentuk garam. Contoh asam
adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka)
dan asam sulfat (digunakan dalam
baterai atau aki mobil). Asam umumnya
berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan
hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena
asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
(Adam,2011)
Sifat khas
lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam,
marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif.
Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk
Besi (II) klorida (FeCl2). (Teguh, 2008)
Basa adalah
suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion
hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung
gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa,
cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. (Any, 2008)
Contoh reaksi pembentukan garam.
Asam + Basa —> Garam + Air
Asam klorida + Natrium hidroksida
—> Natrium klorida + air
HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na
Cl (aq) + H2O (ℓ)
Asam +
Basa >>
Garam + Air
Walaupun reaksi asam dengan basa
disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat
netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan
basa penyusunnya.(Teguh, 2008)
Garam yang berasal dari asam
kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan
KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan
disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah
dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat. (Teguh, 2008)
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat. (Teguh, 2008)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
-
pH indikator - Tabung reaksi
-
HCL - Erlenmeyer
volume 50/ 100 ml
-
H2SO4 - Asam borak
-
HCH3COO - Pipet ukur 10 ml
-
NaOH - Pipet ukur 5 ml
-
NH4OH - Kaca arloji
-
NaCH3COO - Corong kaca
-
NH4Cl - Rak tabung reaksi
-
Na2SO3 - Pipet biasa
-
NaCl
3.2 Cara Kerja
1. Membersihkan
10 buah tabung reaksi dengan detergen lalu mengeringkan
2. Meletakkan di Rak tabung reaksi dengan
mulut tabung ke atas
3. Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang
telah disediakan ke dalam masing-masing tabung reaksi
4. Menentukan pH dengan menggunakan kertas
pH indikator universal
5. Menghitung konsentrasi masing-masing
larutan tersebut
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN
4.1 Tabel Pengamatan
No.
|
Nama larutan
|
pH
|
Golongan
|
Konsentrasi (molaritas)
|
1.
|
Garam Dapur
|
7
|
Netral
|
|
2.
|
H3BO3
|
5
|
Asam lemah
|
|
3.
|
HCL
|
1
|
Asam kuat
|
|
4.
|
Natrium Asetat
|
8
|
Basa lemah
|
|
5.
|
NH4Cl
|
6
|
Asam lemah
|
|
6.
|
H2SO4
|
1
|
Asam kuat
|
|
7.
|
Na2SO3
|
7
|
Netral
|
|
8.
|
NaOH
|
11
|
Basa kuat
|
|
4.2 Perhitungan konsentrasi :
1. Dik : ph garam dapur = 7
Dit :konsentrasi garam dapur…?
Peny :
larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang
diperoleh yaitu 10-7 M..
2. Dik : Ph larutan H3BO3 =
5
Dit : konsentrasi
larutan H3BO3…?
Peny :
Ph = 5
[H+] = 5– log 1 = - log 10-5
= 10-5 M =
0,00001 M
3. Dik :
Ph larutan HCL 4
Dit : Konsentrasi
larutan HCL….?
Peny :
Ph = 1
[H+] = 1 – log 1 = -log 10-1
= 10-1 M = 0,1 M
4. Dik :Ph larutan Natrium asetat = 8
Dit :konsentrasi larutan Natrium asetat….?
Peny :
PH = 8
PH = 14 – POH
POH = 14 – PH
= 14 – 8 = 6
POH = 6 – log 1 = - log
10-6
[OH-] = 10-6 M = 0,000001 M
5. Dik :
ph larutan NH4Cl = 6
Dit :Konsentrasi larutan
NH4Cl….?
Peny :
Ph
= 6
[H+] = 6–
log 1 = - log 10-6
= 10-6 M =
0,000001 M
6. Dik :Ph larutan H2SO4= 1
Dit :Konsentrasi larutan H2SO4….?
Peny :
Ph=1
[H+]
= 1– log 1 = - log 10-1
= 10-1 M = 0,01
M
7. Dik :
Ph larutan NA2SO3
Dit :konsentrasi
larutan NaSO3….?
Peny :
larutan
ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7
M.
8. Dik : Ph larutan NaOH = 11
Dit :Konsentrasi larutanNaOH…..?
Peny :
PH = 11
POH
= 14 – 11 = 3 = 3 - log 1
= - log 10-3
[OH-] = 10-3
[OH-] = 0,001
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama, mencelupkan
pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan garam dapur,
lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam
basa. Ternyata garam dapur memiliki pH 7 yang berarti garam netral, dan dalam
perhitungan ;
Dik :
ph garam dapur = 7
Dit :konsentrasi
garam dapur…?
Penye :larutan
ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7
M..
Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas
piala yang berisi larutan H3BO3, lalu pH indikator universal berubah
warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata H3BO3 memiliki
pH 5 yang berarti asam lemah, dalam perhitungan konsentrasi ;
Dik : Ph larutan H3BO3 =
5
Dit : konsentrasi larutan H3BO3…?
Penye : Ph = 5
[H+] = 5– log 1 = - log
10-5
= 10-5 M = 0,00001 M
Pada
percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan HCL, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan
tebel pH asam basa. Ternyata HCL memiliki pH 1 yang berarti asam kuat, dalam
perhitungan konsentrasi ;
Dik : Ph larutan HCL 4
Dit : Konsentrasi larutan HCL….?
Peny :Ph = 1
[H+]
= 1 – log 1 = -log 10-1
= 10-1 M = 0,1 M
Pada percobaan berikutnya,
mencelupkan pH indikator
universal kedalam gelas piala yang berisi larutan Natrium Asetat, lalu pH
indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa.
Ternyata Natrium asetat memiliki pH 8 yang berarti basa lemah, dan dalam
perhitungan konsentrasinya ;
Dik :Ph
larutan Natrium asetat = 8
Dit :konsentrasi
larutan Natrium asetat….?
Penye :PH = 8
PH =
14 – POH
POH =
14 – PH
= 14 – 8 = 6
POH
= 6 – log 1 = - log 10-6
[OH-]
= 10-6 M = 0,000001 M
Pada percobaan berikutnya,
mencelupkan pH
indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan NH4Cl,
lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam
basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 6 yang berarti asam lemah, dan dalam
perhitungan konsentrasinya ;
Dik : ph larutan NH4Cl = 6
Dit :Konsentrasi larutan NH4Cl….?
Peny : Ph = 6
[H+] = 6– log 1 = - log 10-6
= 10-6 M = 0,000001 M
Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas
piala yang berisi larutan H2SO4, lalu pH indikator
universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata
Natrium asetat memiliki pH 1 yang berarti asam kuat, dan dalam perhitungan
konsentrasinya ;
Dik :
Ph larutan H2SO4= 1
Dit :
Konsentrasi larutan H2SO4….?
Peny :
Ph=1
[H+] = 1– log 1 = - log 10-1
= 10-1 M = 0,01 M
Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas
piala yang berisi larutan Na2SO3, lalu pH indikator
universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata
Natrium asetat memiliki pH 7 yang berarti garam netral, dan dalam perhitungan
konsentrasinya ;
Dik : Ph larutan NA2SO3
Dit : konsentrasi larutan NaSO4….?
Penye : larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu
10-7 M.
Pada
percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan NaOH, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan
tebel pH asam basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 11 yang berarti basa
kuat, dan dalam perhitungan konsentrasinya ;
Dik :
Ph larutan NaOH = 11
Dit :
Konsentrasi larutanNaOH…..?
Penye :
PH = 11
POH = 14 – 11 = 3 = 3 - log 1
= - log 10-3
[OH-]
= 10-3
[OH-] = 0,001
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari
hasil praktikum tersebut, dapat kita simpilkan bahwaaannya nomor pada tabel pH
asam basa ada 14, dengan rincian ;
No 1 – 4 = Asam kuat No
7 – 10 = Basa lemah
No 5 – 6 = Asam lemah No
11 – 13 = Basa kuat
Kita
dapat menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH masing-masing larutan,
dengan rumus antara lain ;
v
pH
asam kuat = - log (asam kuat) = - log (H+)
v
pH
basa kuat = - log (basa kuat) = - log (OH-)
6.2 Saran
Dalam menjalankan praktikum ini
sebaiknya praktikan harus jeli dalam menentukan pH larutan pada tabel pH asam
basa, karena apabila saran maka nilai pH akan salah dan perhitungan konsentrasi
juga ikut salah.
BAB VII
JAWABAN PERTANYAAN
1. Pengertian istilah dari :
a.
Basa kuat
Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat
mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh paling umum
dari basa kuat adalah hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah seperti NaOH
dan Ca(OH)2.
Berikut ini adalah daftar basa kuat:
- Kalium
hidroksida (KOH)
- Barium
hidroksida (Ba(OH)2)
- Caesium
hidroksida (CsOH)
- Natrium hidroksida
(NaOH)
- Stronsium
hidroksida (Sr(OH)2)
- Kalsium hidroksida
(Ca(OH)2)
- Magnesium
hidroksida (Mg(OH)2)
- Litium
hidroksida (LiOH)
- Rubidium
hidroksida (RbOH)
b. Basa lemah
Basa lemah adalah larutan basa
tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.
Amonia adalah salah satu contoh
basa lemah. Sudah sangat jelas amonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi
amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.
Akan tetapi, reaksi berlangsung
reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul
amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida.
c.
Asam lemah
H2CO3
H3C6H5O7
CHCOOH
HN3
HCN
HF
d. Asam
kuat
Asam kuat adalah asam yang
terionisasi 100% dalam larutan.
Contohnya
HCl
HNO3
H2SO4
HBr
HI
2. Cara menentukan suatu zat termasuk asam
kuat/lemah, basa kuat/lemah,
Yaitu
dengan cara mencelupkan pH indikator universal kedalam sebuah larutan, lalu
kibaskan kertas indikator itu dan cocokkan warna pada tabel pH asam basa.
No 1-
4 menunjukkan asam kuat
No 5 - 6 menunjukkan
asam lemah
No 7 - 10 menunjukkan
basa lemah
No 11 - 13 menunjukkan
basa kuat
DAFTAR PUSTAKA
Adam
Wiryawan. 2011. Konsentrasi larutan. Jakarta. : --
Anonim. 2010. Bab 2. Asam,bas,dan
garam.http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-asam-basa-dan-garam/
diakses pada tanggal 12 november 2013, pada pukul 08.49 WIB.
Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas
VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment