PROPOSAL PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Memanfaatkan Gulma Kiambang (Salvinia Molesta) Menjadi BioBriket Sebagai Bahan Bakar
Alternatif Di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Hadi Suwandra
|
E1G012078
|
Angkatan 2012
|
Andika Putra
|
E1G013034
|
Angkatan 2013
|
Arrofath Munawar
|
E1G013044
|
Angkatan 2013
|
Edi Surawanto
|
E1G014114
|
Angkatan 2014
|
Sunandar
|
E1G014102
|
Angkatan 2014
|
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
HALAMAN
PENGESAHAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
RINGKASAN....................................................................................................... iv
I.
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah............................................................................ 2
1.3
Tujuan................................................................................................. 3
1.4
Luaran yang Diharapkan..................................................................... 3
1.5
Kegunaan............................................................................................ 4
II.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN............................. 4
2.1 Gambaran Umum Masyarakat.............................................................. 4
2.2 Lokasi.................................................................................................... 5
2.3 Sasaran.................................................................................................. 5
III.
METODE PELAKSANAAN.................................................................... 5
3.1 Metode
Penyuluhan/Sosialisasi............................................................. 6
3.2 Metode Riset Aksi................................................................................ 6
IV.
BIAYA DAN JADWAL
KEGIATAN..................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya Program...................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan Program..................................................................... 9
Daftar Pustaka................................................................................................ 10
Lampiran
Lampiran 1. Biodata Tim Peneliti dan Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
RINGKASAN
Kiambang (Salvinia Molesta) merupakan salah satu
tumbuhan paku air yang berkembang dengan pesat di perairan agak tenang maupun
bergerak. Pola pertumbuhannya dengan reproduksi vegetatif yang cepat dan
toleransi terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan membuat tumbuhan paku
ini dianggap sebagai tanaman
yang paling merugikan. Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai
bidang kehidupan terutama
pada bidang pertanian, gulma
dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil
tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam
memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara
yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Pertumbuhan tanaman yang
terhambat akan menyebabkan hasil menurun. Besarnya penurunan hasil
tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan
gulma, lamanya kompetisi dan tindakan budidaya. Di Indonesia
penurunan hasil akibat gulma diperkirakan mencapai 10-20%. Gulma
juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibat tercampurnya biji-biji
gulma dengan hasil panen pada saat panen maupun akibat tercampurnya biji-biji
gulma sewaktu pengolahan hasil. Sebagai contoh, biji gulma Ambrosia
sp., Brassica sp, bila tercampur sewaktu pengolahan biji gandum akan
menyebabkan bau dan rasa tepung tidak enak dan tidak disukai sehingga
menyebabkan harga menurun.
Maka dari itu perlu dilakukan pengendalian gulma oleh masyarakat terhadap
perkembangan gulma kiambang ini seperti memanfaatkanya sebagai energi
alternatif (BioBriket).
Pada dasarnya
BioBriket adalah salah satu
inovasi energi alternatif sebagai pengganti arang konvensional yang berasal
dari kayu. Bahan dasarnya dapat di ambil dari serasah dan daun-daun kering
lainnya. BioBriket merupakan
energi alternatif yang ramah lingkungan. Bahan baku dari briket yang akan
dibuat yaitu berasal dari gulma kiambang yang selama ini masih menjadi masalah
bagi para petani desa sukabumi. Tanaman pengganggu yang tumbuh liar dan
melimpah di lahan pertanian ini sebenarnya apabilah dimanfaatkan sebagai
BioBriket akan menjadi briket
berkualitas untuk sumber energi alternatif
terbarukan.
Dari artikel
yang berjudul Weeds Optimally Grow in Peat Swamp After Burning pada
jurnal tersebut diketahui bahwa nilai kalori dari berbagai macam jenis gulma
bervariasi, mulai dari 2.499 - 5.230 kal/g. Kalori terendah ada pada rumput
teki kecil (Scirpus grossus Lf) sedangkan kalori tertinggi ada pada
rumput bantalaki (Hymenachne amplexicaulis Nees). Nilai kalori gulma
yang tinggi merupakan potensi bahan baku BioBriket. Ketersediaan bahan baku gulma di rawa-rawa atau
persawahan yang sangat melimpah akan memudahkan bagi orang untuk mendapatkan
bahan mentah pembuatan BioBriket,
karena sangat jarang keberadaanya dimanfaatkan oleh masyarakat.
Proses
pembuatan BioBriket dari
gulma juga terbilang mudah dan tidak memerlukan bantuan alat yang rumit. Proses
pembuatannya secara sekuensial adalah: (1) Pencarian jenis gulma potensial, (2)
Penjemuran di bawah sinar matahari, (3) Pencacahan gulma, (4) Pencampuran bahan, (5) Persiapan bahan campuran, (6) Pemasakan perekat, (7) Pencetakan
briket, (8) Pengeringan. Pemanfaatan
gulma sebagai briket dalam jangka panjang diharapkan dapat mengatasi
permasalahan gulma kiambang yang terjadi dikalangan petani Kabupaten Lebong.
Selain itu, dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kayu ataupun gas alam sebagai
sumber bakar
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang vital pada saat ini.
Upaya meningkatkan hasil produksi pertanian merupakan sesuatu yang penting
dalam ketahanan pangan nasional. Tapi tidak jarang dalam kenyataannya banyak
masalah-masalah yang terjadi dikalangan petani yang salah satunya yaitu
tumbuhan pengganggu Gulma Kiambang (Salvinia
Molesta) yang merupakan pelaku utama dalam sektor ini. Di Desa Sukabumi
Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu yang mayoritas penduduknya ialah petani
selalu diresahkan oleh keberadaan tanaman gulma kiambang. Gulma kiambang
merupakan tanaman hama yang cepat dalam berkembang. Karena keberadaanya yang terus
meningkat sehingga para petani harus mengeluarkan biaya produksi lebih.
Sehingga untuk mengatasi permasalahan gulma kiambang ini, petani terpaksa
mengupah buruh untuk membantu membersihkan gulma kiambang yang tumbuh diareal
persawahan mereka.
Kiambang (Salvinia Molesta)
adalah tumbuhan yang hidup mengapung pada permukaan air yang terdiri dari
batang, daun, dan akar. Batang bercabang yang tumbuh mendatar, ditumbuhi bulu,
panjangnya dapat mencapai 30 cm. Biasanya ditemukan disawah, kolam, sungai dan
saluran –saluran air. Tumbuhan ini dalam bahsa Sunda disebut Kayambang dan
dalam bahasa Jawa disebut Kiambang (Soerjani et all., 1987). Salvinia Molesta adalah
tanaman asli yang berasal dari Amerika selatan, merupakan tanaman air yang
digambarkan sebagai salah satu gulma yang paling merugikan (Doeleman, 1989). Kiambang dianggap sebagai salah satu gulma
terburuk di dunia air. Tingkat pertumbuhan yang cepat dari kiambang dapat
mengakibatkan penutupan yang luas di permukaan persawahan, sehingga menyebabkan habitat alami mengalami penurunan. Kiambang
dapat merusak ekosistem perairan, daunnya yang lebar dan
mengambang mencegah oksigen masuk ke permukaan air, sementara Salvinia Molesta ini merupakan tanaman yang banyak
mengkonsumsi oksigen terlarut yang merupakan kebutuhan dari ikan ataupun
organisme air lainya. Akibatnya akan berdampak pada deplesi oksigen yang
berlebihan yang dapat menyebabkan ikan terbunuh. Selain itu,
cahaya menjadi terbatas dan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup
tanaman fitoplankton.
Kabupaten Lebong merupakan salah satu daerah tingkat II di Provinsi
Bengkulu yang merupakan salah satu Kabupaten
yang strategis dalam mengembangkan sektor pertanian khususnya pertanian sektor
padi (persawahan). Hal ini dikarenakan Kabupaten Lebong
memiliki kerapatan sungai dan suhu yang lebih lembab sehingga sumber daya air
melimpah dan bisa digunakan sebagai pengairan pesawahan. Sektor pertanian Kabupaten Lebong memiliki lahan luas untuk pertanian
khususnya areal persawahan dan pernah menyumbangkan hasil padi dan pernah
dikelolah sebagai salah satu daerah lumbung padi dari Propinsi Bengkulu.
Akan tetapi keberadaan gulma
kiambang di Kabupaten Lebong kerap merugikan petani. Dari hasil observasi yang
dilakukan oleh penulis, perkembangan
gulma kiambang di Kabupaten Lebong berkembang sangat signifikan. Dari satu
hektar lahan persawahan masyarakat dapat ditumbuhi gulma kiambang kurang lebih
1-2 ton gulma. Bayangkan apabilah dikalikan dengan 14.610 Ha yang merupakan
areal persawahan di Desa Sukabumi berapa banyak potensi gulma yang dihasilkan.
Sungguh sangat dramatis apabilah dari sekian banyak petani di Desa Sukabumi
harus di sulitkan akibat membersihkan gulma sebanyak itu tanpa ada inovasi
ataupun pengendalian gulma untuk menekan pertumbuhan gulma yang sangat
merugikan para petani di Desa Sukabumi. Dampak dari perkembangan gulma yang
tidak terkendali tersebut membuat sebagian petani terpaksa mengajak
seluruh anggota keluarga bahkan menggaji buruh untuk membantu membersihkan
gulma kiambang ini bahkan ada petani yang sudah bosan membersihkan kiambang
mengambil jalan untuk menyeprot kiambang dengan racun rumput/ pestisida. Tindakan pemberatasan gulma
dengan racun rumput/pestisida
tersebut tentu sangat merugikan petani, selain mengeluarkan biaya lebih, hal ini juga akan mengakibatkan rusaknya struktur tanah dan mikroorganisme
yang membantu proses pertanian akan berkurang.
Berdasarkan latar belakang tersebut
dibutuhkan sebuah upaya pengabdian kepada masyarakat guna membekali masyarakat
mengenai mengatasi masalah gulma kiambang ini dengan memanfaatkan tanaman hama ini menjadikanya suatu inovasi kreatif atau meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan gulma kiambang menjadi sumber energi alternatif terbarukan (BioBriket). Dengan menjadikannya
sebagai BioBriket harapanya masyarakat Desa Sukabumi mampu mengatasi permasalan gulma kiambang dengan
mengendalikan gulma kiambang menggunakan inovasi teknologi sederhana. Dapat
membantu program pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian yang selama ini Indonesia selalu di permasalahkan
oleh kurangnya bahan pangan seperti beras, dan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat
terhadap penggunaan kayu ataupun bahan bakar
fosil.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari penulisan ini adalah :
1.
Bagaimana cara mengatasi perkembangan gulma kiambang di
Desa Sukabumi Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu ?
2.
Bagaimana menumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa dan
masyarakat dengan melakukan inovasi pemanfaatan gulma kiambang menjadi
BioBriket ?
3.
Bagaimana mensosialisasikan kepada masyarakat cara
pembuatan dan manfaat gulma kiambang sebagai BioBriket ?
4.
Bagaimana
meningkatkan partisipasi masyarakat memanfaatkan gulma kiambang sebagai sumber
energi terbarukan (BioBriket) di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong?
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah
diuraikan diatas maka program ini bertujuan untuk :
1. Mengatasi
masalah perkembangan gulma kiambang di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong yang terus
meningkat yang merupakan salah satu faktor
penyebab
rendahnya hasil panen baik kualitas maupun kuantitas.
2.
Melakukan
pengendalian gulma secara terpadu dengan mengembangkan teknologi sederhana
pemanfaatan gulma kiambang sebagai BioBriket bersama mahasiswa dan masyarakat.
3.
Melatih masyarakat Desa Sukabumi Kabupaten Lebong
Provinsi Bengkulu agar mengetahui cara pembuatan dan manfaat BioBriket dari
tanaman hama gulma.
4.
Meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan gulma kiambang sebagai sumber energi
alternatif terbarukan di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Adapun luaran yang di harapkan dari program ini yaitu :
1.
Dapat menjadi solusi permsalahan masyarakat Desa Sukabumi dalam mengatasi gulma
kiambang (Salvinia Molesta) yang
selama ini masih menjadi tanaman pengganggu
yang paling merugikan khususnya
para petani.
2.
Meningkatkan
partisipasi masyarakat Sukabumi
dalam memanfaatkan gulma
kiambang menjadi BioBriket dengan metode Riset Aksi atau memberi pelatihan cara
pembuatan dan mengetahui manfaat dari BioBriket dengan mengajak masyarakat ikut serta
langsung turun lapangan dan masyarakat melakukan
observasi secara langsung sehingga ilmu yang disampaikan dapat di serap di
serap secara maksimal.
3.
Diharapkan program ini dapat menjadi bahan motivasi dan
referensi untuk mengkaji sumber daya yang ada dan memanfaatkannya dengan
maksimal sehingga dapat bermanfaat atau bahkan menjadi peluang bisnis yang
berguna bagi masyarakat karena
ditinjau dari sisi lain BioBriket merupakan sumber energi terbarukan yang dapat
di perbaharui sehingga memiliki nilai yang ekonomis apabilah dijadikan sebagai
peluang bisinis.
4.
Dapat membantu program pemerintah dalam mengembangkan
sektor pertanian seperti meningkatkan
hasil produksi pertanian dan
meningkatkan karya kreativitas mahasiswa dalam rangka bereksperimen dan
menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna bagi masyarakat.
5.
Tersedianya teknologi sederhana yang memungkinkan gulma
kiambang dapat di buat
menjadi BioBriket dan menghasilkan briket yang memiliki persyaratan.
1.5 Kegunaan
Kegunaan yang di dapat dari Program
Kreatifitas Mahasiswa (PKM) ini adalah memberi informasi dan pengetahuan kepada
masyarakat bahwa pemanfaatan hama gulma kiambang dapat dijadikan sebagai BioBriket energi alternatif. Selain itu, melalui program ini harapanya mampu mengatasi
permasalahan yang selama ini membuat resah para petani, dan dapat menjadi solusi permasalahan
gulma kiambang dan membantu program pemerintah dalam mengembangkan sektor
pertanian. Terkhusus bagi kami
kegunaan PKM ini adalah mendapatkan
bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan biobriket dan mengentahui
manfaatnya sehingga dapat diapliksikan kepada masyarakat sebagai bentuk
pengabdian terhadap masyarakat. Hal
ini merupakan salah satu cara pengendalian gulma secara terpadu, sehingga
pemanfaatanya dapat lebih memudahkan masyarakat dalam menggunakan bahan bakar
berbentuk briket dan memngurangi ketergantungan dalam penggunaan minyak bumi
BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Gambaran Umun Masyarakat
Kondisi masyarakat Sukabumi
Kabupaten Lebong kurang lebih sekitar 20.000
tenaga kerja Kabupaten Lebong menghabiskan sebagian besar waktu mereka di lahan
14.610 ha untuk persawahan dan menghasilkan 33.000 ton gabah kering.
Tetapi masyarakat Lebong hanya melakukan tanam padi setahun sekali sehingga
hanya ada satu kali musim tanam padi. Sebelum musim tanam padi mulai, masyrakat
Lebong memanfaatkan lahan
persawahan untuk budidaya ikan. Akan tetapi, pada masa budidaya ikan,
tumbuhan-tumbuhan air bermunculan dan
tumbuh sangat cepat sehingga menjadi gulma yang merugikan petani. Pertumbuhan kiambang cukup
mengesankan, dalam seminggu pertumbuhan kiambang bisa menjadi dua kali lipat.
Dengan begitu permukaan air akan cepat tertutup dan jika untuk budidaya ikan di
sawah hal ini berefek kurang baik karena oksigen yang masuk kedalam air
berkurang.
Secara
umum kerugian yang ditimbulkan gulma dapat dibagi menjadi dua,
yaitu
kerugian yang langsung dan tidak langsung. Kerugian langsung terjadi akibat
kompetisi yang dapat mengurangi panen. Termasuk didalamnya adalah penurunan
hasil panen, baik secara keseluruhan atau yang panennya saja dan penurunan
kualitas hasil panenan sebagai akibat pencemaran oleh biji- biji gulma.
Sedangkan kerugian yang tidak langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat
menimbulkan kerugian tetapi tidak secara langsung dari hasil panen, seperti
gulma dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit tanaman.
Keberadaannya yang
berlimpah menyebabkan terganggunya kehidupan air diantaranya peningkatan
kehilangan air, penurunan kapasitas waduk atau danau, air jadi tersumbat,
ancaman bagi pertanian, kesehatan, pengaruh terhadap perikanan, dan mengurangi
efisiensi sistem irigasi. Perkembangan
gulma kiambang di persawahan Desa Sukabumi dalam satu lahan persawahan/hektar
dapat ditumbuhi gulma kurang lebih 1-2 ton gulma. Oleh sebab itu perlu
dilakukan suatu inovasi pengendalian
dalam mengatasi permasalahan gulma ini.
Adapun solusi yang dapat
digunakan dalam menanggulangi permasalan gulma ini yaitu mengajak/ meningkatkan
partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan gulma sebagai energi alternatif (BioBriket). BioBriket adalah gumpalan
yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. BioBriket merupakan salah satu bahan
bakar alternatif yang memiliki prospek bagus untuk dikembangkan. Karena, selain
dari proses pembuatannya yang mudah,
ketersediaan bahan bakunya juga mudah didapat. Beranjak dari kondisi tersebut, penulis berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat Desa
Sukabumi dalam memanfaatkan gulma
kiambang menjadi BioBriket dengan kombinasi bahan arang.
Dengan menjadikanya sebagai
BioBriket maka masyarakat Desa Sukabumi telah menerapkan inovasi energi
alternatif sebagai pengganti arang konvensional yang berasal dari kayu.
Keuntungan yang dapat
diperoleh dari BioBriket ini
antara lain adalah :
1. Dapat
menghasilkan panas pembakaran yang tinggi.
2. Asap
yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional, sehingga
meminimalisir pencemaran udara.
3. Bentuknya
lebih seragam dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan alat cetak sederhana.
4. Pembuatan
bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
5. Pada
kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah dan kayu bakar sebagai
sumber energi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga.
6. Lebih
murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu.
7. Masa
bakar jauh lebih lama daripada arang biasa sehingga memiliki nilai ekonomis dalam penghematan energi.
2.2 Lokasi
Lokasi Pengabdian Masyarakat berada di Desa Sukabumi Kecamatan Lebong Sakti Kabupaten Lebong Provinsi
Bengkulu. Kabupaten Lebong merupakan
salah satu daerah tingkat II Provinsi Bengkulu yang merupakan salah satu Kabupaten strategis dalam
mengembangkan sektor pertanian khususnya pertanian sektor persawahan.
2.3 Sasaran
Sasaran Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini ditunjukan kepada masyarakat dan gapoktan Desa Sukabumi
Kabupaten Lebong Kecamatan Lebong
Sakti Provinsi Bengkulu.
Kegiatan ditunjukan kepada masyarakat dan gapoktan karena sebagian besar
masyarakat Desa Sukabumi mayoritas adalah petani.
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Penyuluhan/Sosialisasi
Kegiatan PKM-M ini diawali dengan memberikan penyuluhan atau sosialisasi
kepada masyarakat Desa Sukabumi khususnya gapoktan desa. Para masyarakat
dikumpulkan di sebuah tanah lapang bersama tim pelaksana untuk memberikan
sosialisasi tentang materi kegiatan. Adapun materi yang diberikan terkait
dengan pengertian gulma kiambang, cara mengatasi hama gulma, apa yang dimaksud
dengan BioBriket, cara pembuatan dan manfaat dari
penggunaan BioBriket. Kegiatan ini bertujuan memberikan
pengetahuan secara teoritis kepada masyarakat sebelum terjun langsung lapangan
untuk kegiatan pelatihan pembuatan BioBriket. Kegiatan kemudian dilanjutkan
dengan metode Diskusi untuk memperdalam pemahaman responden setelah selesai
melaksanakan sosialisasi. Pada saat pelaksanaan kegiatan ini tim pelaksana
lebih banyak melakukan persentase dengan menampilkan beberapa gambar dan
penjelasan-penjelasan sehingga akan mempermudah masyarakat dalam memahaminya.
3.2 Metode Riset Aksi
Kegiatan riset aksi
merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh pelaksana PKM-M terhadap
kegiatan penyuluhan dan sosialisasi yang telah dilakukan. Kegiatan Riset Aksi ini dilaksakan dengan mengajak masyarakat melakukan suatu aksi
pembuatan BioBriket dengan masyarakat ikut serta merasakan langsung cara pembuatan BioBriket. Sehingga kesan yang didapatkan masyarakat
langsung berinteraksi melakukan observasi aksi atas kegiatan ini. Sehingga pelatihan
yang dilakukan mampu memberikan nilai lebih kepada masyarakat Desa Sukabumi
Kabupaten Lebong.
Langkah-langkah pelaksanaan program kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:
1.
Persipan bahan baku
Bahan
baku berupa tanaman tidak menguntungkan/hama gulma kiambang yang di
dapatkan langsung dari Desa Sukabumi. Bahan
baku diambil secara manual dengan melakukan gotong royong bersama masyarakat.
2. Persiapan
peralatan dan perlengkapan
Sebelum memulai pelatihan hal utama yang perlu di
perhatikan ialah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan terlebih dahulu agar
proses pelatihan dapat berjalan dengan lancar. Dan yang paling penting lagi
ialah partisipasi masyarakat Desa Sukabumi.
3. Penjemuran
Ketika semua bahan baku telah di kumpulkan, maka dilakukan
penjemuran di bawah sinar matahari dengan tingkat kekeringan antara 75-85%.
Fungsi dari penjemuran yaitu mengurangi kadar air agar gulma mudah di hancurkan
dan mempermudah pencetakan BioBriket.
4. Pencacahan
Setelah
selesai proses penjemuran granul di cacah hingga halus. Proses pencacahan
dilakukan dengan menggunakan lesung (penumbuk) dan parang agar granul memiliki
keseragaman ukuran.
5.
Persiapan
bahan campuran
Setelah
granul kering dihaluskan maka persiapan selanjutnya yaitu persiapan bahan
campuran. Bahan pencampur yang akan digunakan pada pembuatan BioBriket ini
yaitu lem kanji sebagai perekat dan bahan lain seperti arang sebagai kolaborasi
briket. Perbandingan arang tersebut yaitu granul kering 80% dan arang 20%
fungsinya yaitu untuk memberi variasi warna pada briket.
6. Pemberian perekat
Perekat yang
digunakan yaitu lem kanji. Pertama siapkan lem kanji yang sudah diencerkan dengan air panas.
Campurkan kanji tersebut dengan bubuk
granul kering dan bubuk arang sehingga menjadi adonan yang lengket.
Selanjutnya, adonan diaduk agar semua bahan tercampur rata dan cukup
lengket.
7. Pencetakan
Selanjutnya yaitu
proses pencetakan bisa menggunakan pipa PVC /bambu/ cukup dikepal dengan
tangan lalu masukkan adonan
yang sudah jadi ke dalamnya
dengan cara dipadatkan, setelah padat dan berbentuk, keluarkan dari cetakan. Pastikan pada saat pencetakan bahan yang
dicetak harus benar-benar padat agar ketika jadi briket tidak mudah hancur.
8. Penjemuran
Dan yang terakhir
yaitu penjemuran. Jemur briket yang masih basah dibawah sinar matahari
sampai benar-benar kering. Dan Briket
Gulma siap digunakan.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya Program
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Per Satuan
|
Biaya (Rp)
|
1
|
Peralatan penunjang (25%)
|
||
Sewa 5 Kamera Digital
|
@50.000
|
250.000,00
|
|
Sewa 1 LCD dan Layar
|
@1.000.000
|
1.000.000,00
|
|
Sewa 1 Wereless
|
@250.000
|
250.000,00
|
|
Dana Internet + Listrik
|
@200.000
|
200.000,00
|
|
Sarung Tangan
|
@8.000
|
400.000.00
|
|
Dana 2 Wadah Baskom
|
@15.000
|
30.000.00
|
|
Dana 2 Sekop
|
@100.000
|
200.000.00
|
|
Cetakan Briket (Pipa Pvc Atau Bambu)
|
@200.000
|
200.000.00
|
|
Dana 20 Karung Goni
|
@2.000
|
40.000.00
|
|
Dana 2 Parang
|
@50.000
|
100.000.00
|
|
Dana 5 Ember
|
@15.000
|
75.000.00
|
|
Tepung Kanji
|
@100.000
|
100.000.00
|
|
Dana 5 Lesung
(Penumbuk)
|
@50.000
|
250.000.00
|
|
Total (1)
|
|
3.095.000.00
|
|
2
|
Bahan habis pakai (40%)
|
||
ATK Peserta x 60 Orang
|
@20.000
|
1.200.000.00
|
|
A4
|
@40.000
|
160.000.00
|
|
Sewa Ruangan
|
@200.000
|
100.000.00
|
|
Konsumsi Untuk 50 Orang x 4
|
@15.000
|
3.000.000.00
|
|
Snak 50 Orang x 4
|
@10.000
|
500.000.00
|
|
Total (2)
|
|
4.960.000,00
|
|
3
|
Perjalanan (25%)
|
||
Survey Lokasi 6 Kali (4 Motor)
|
@60.000
|
1.440.000,00
|
|
Transportasi Peserta (50 Peserta)
|
@1.100.000
|
700.000.00
|
|
Transportasi Pembimbing (4 Orang)
|
@1.000.000
|
1.000.000.00
|
|
Total (3)
|
|
3.140.000.00
|
|
4
|
Administrasi (10%)
|
||
Biaya
Komunikasi (Pulsa)
|
@200.000
|
200.000,00
|
|
Administrasi
|
@300.000
|
300.000.00
|
|
Biaya Pembersihan Ruangan
|
@100.000
|
100.000,00
|
|
Pembuatan
Laporan (Draft)
|
@200.000
|
200.000,00
|
|
Biaya
Monev
|
@200.000
|
200.000,00
|
|
Pengiriman
Laporan Akhir
|
@100.000
|
100.000,00
|
|
Biaya Tak Terduga
|
@200.000
|
200.000,00
|
|
Total
(4)
|
|
1.300.000,00
|
|
Total Seluruh
Anggaran
|
|
12.495.000.00
|
4.2 Jadwal Kegiatan Program
No
|
Jenis
kegiatan
|
Waktu
Kegiatan
(Bulan)
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Observasi dan Penentuan Lokasi PKM-M
|
|||
2
|
Pengajuan Proposal PKM-M
|
|||
3
|
Persiapan Alat dan Bahan
|
|||
4
|
Penyuluhan/ Sosialisasi
|
|||
5
|
Memperkenalkan Berbagai Macam Keperluan Bahan-Bahan
Kepada Masyarakat
|
|
|
|
6
|
Kegiatan Riset
Aksi Pembuatan BioBriket
|
|||
7
|
Pendampingan Selama Program
|
|||
8
|
Penulisan Draf Laporan Akhir
|
|||
9
|
Pengiriman Laporan Akhir ke Dikti
|
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2015. Briket Arang Gulma (Gambut) : Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Badan
Penelitian, Pengembangan dan Inovasi. Surakarta
Admin. 2014. Kabupaten lebong . online. (http://www.lebongkab.go.id/) diakses 27 September 2015
Doeleman, Jacobus
A.1989.Biological control of salvinia
molesta in Sri Lanka:: an assessaunt of costs and benefits. Canberra: ACIAR
Muhammad Agri Wibawa. 2014. Giant Salvinia (Kayambang),online,
(http://zonaikan.wordpress.com/giant salvinia
kiambang /) diakses 27
September 2015
Soerjani, M., A.J.G.H.
Kostermans, G. Tjitrosoepomo, And Editor. 1987. Weeds of rice in Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. P.290-295.
Susanti,Pranatasari D,
dkk. 2014. Pemanfaatan Gulma Lahan Gambut Sebagai Bahan Baku Bio-Briket. Balai
Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolahan DAS. Banjarbaru KALSEL
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan
Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
Identitas Diri
1
|
Nama Lengkap
|
Hadi Suwandra
|
2
|
Jenis Kelamin
|
Laki-Laki
|
3
|
Program Studi
|
Teknologi Industri Pertanian
|
4
|
NIM
|
E1G012078
|
5
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Sukosari, 25-03-1995
|
1995
|
E-Mail
|
|
7
|
Nomor Telpon/HP
|
085758244921
|
A.
Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Perguruan Tinggi
|
Nama Institusi
|
SDN Sukosari
|
MTsN Siantar
|
SMAN2 Bandar
|
Universitas Bengkulu
|
Jurusan
|
-
|
-
|
IPS
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2000-2006
|
2006-2009
|
2009-2012
|
2012-Sekarang
|
Bengkulu,
07 September 2015
Hadi Suwandra
Semua
data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah.
Biodata Anggota 1
1
|
Nama Lengkap
|
Andika Putra
|
2
|
Jenis Kelamin
|
Laki-Laki
|
3
|
Program Studi
|
Teknologi Industri Pertanian
|
4
|
NIM
|
E1G013034
|
5
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Manna, 29 September 1995
|
1995
|
E-Mail
|
|
7
|
Nomor Telpon/HP
|
08992207672
|
A.
Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Perguruan Tinggi
|
Nama Institusi
|
SDN 8 Kota Manna
|
SMPN 1 Bengkulu Selatan
|
SMA N 1 Bengkulu Selatan
|
Universitas Bengkulu
|
Jurusan
|
-
|
-
|
IPA
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2001-2007
|
2007-2010
|
2010-2013
|
2013-Sekarang
|
Bengkulu, 07 September 2015
Andika
Putra
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah.
Biodata Anggota 2
1
|
Nama Lengkap
|
Arrofath Munawar
|
2
|
Jenis Kelamin
|
Laki-Laki
|
3
|
Program Studi
|
Teknologi Industri Pertanian
|
4
|
NIM
|
E1G013044
|
5
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Pekik Nyaring, 25 Juli 1995
|
1995
|
E-Mail
|
|
7
|
Nomor Telpon/HP
|
08972220856
|
A.
Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Perguruan Tinggi
|
Nama Institusi
|
SD N 37 Pekik Nyaring
|
MTs N Al-Hasanah
|
Madrasah Aliyah Al-Hasanah
|
Universitas Bengkulu
|
Jurusan
|
-
|
-
|
IPS
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2001-2007
|
2007-2010
|
2010-2013
|
2013-Sekarang
|
Bengkulu, 07 September 2015
Arrofath
Munawar
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah.
Biodata Anggota 3
1
|
Nama Lengkap
|
Edi Surawanto
|
2
|
Jenis Kelamin
|
Laki-Laki
|
3
|
Program Studi
|
Teknologi Industri Pertanian
|
4
|
NIM
|
E1G014114
|
5
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Sumberejo, 16-06-1994
|
1995
|
E-Mail
|
|
7
|
Nomor Telpon/HP
|
087794073664
|
A.
Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Perguruan Tinggi
|
Nama Institusi
|
SD 09 Sumberejo
|
SMP N 04 Argamakmur
|
SMA N 01 Hulupalik
|
Universitas Bengkulu
|
Jurusan
|
-
|
-
|
IPA
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2002– 2008
|
2008-2011
|
2011-2014
|
2014-Sekarang
|
Bengkulu, 07 September 2015
Edi Surawanto
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah.
Biodata Anggota 4
1
|
Nama Lengkap
|
Sunandar
|
2
|
Jenis Kelamin
|
Laki-Laki
|
3
|
Program Studi
|
Teknologi Industri Pertanian
|
4
|
NIM
|
E1G014102
|
5
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Seluma, 10 September 1995
|
1995
|
E-Mail
|
|
7
|
Nomor Telpon/HP
|
082180146223
|
A.
Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Perguruan Tinggi
|
Nama Institusi
|
SD N 81 Kota Bengkulu
|
SMP N 5 Kota Bengkulu
|
SMA N 2 Kota Bengkulu
|
Universitas Bengkulu
|
Jurusan
|
-
|
-
|
IPS
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2002– 2008
|
2008-2011
|
2011-2014
|
2014-Sekarang
|
Bengkulu, 07 September 2015
Sunandar
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah.
Biodata Pembimbing/
Dosen
1
|
Nama Lengkap
|
Dra. Devi Silsia, M.Si
|
2
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
3
|
Alamat di Bengkulu
|
Perumahan Medan Baru No.7 Kelurahan
Kandang
|
4
|
NIDN
|
0005026906
|
5
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Kabupaten 50 Kota,15-02-1969
|
1995
|
E-Mail
|
|
7
|
Nomor Telpon/HP
|
085267990181
|
A.
Riwayat Pendidikan
|
S1
|
S2
|
S3
|
Nama Institusi
|
S1 Kimia FMIPA Universitas Andalas
|
S2 Kimia Universitas Sumatra Utara
|
-
|
Jurusan
|
Kimia FMIPA
|
Kimia FMIPA
|
-
|
Tahun Masuk-Lulus
|
1988-1993
|
1998-2000
|
-
|
Bengkulu, 07 September 2015
Dra. Devi Silsia, M.Si
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
1. Peralatan Penunjang (25%)
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
Sewa kamera digital
|
Dokumentasi
|
5 Unit
|
50.000,00
|
250.000,00
|
Sewa LCD dan Layar
|
Pelatihan
|
1 Unit
|
1.000.000,00
|
1.000.000,00
|
Sewa Wereless
|
Pelatihan
|
1 Unit
|
150.000,00
|
250.000,00
|
Dana Internet + Listrik
|
Pengumpulan Data
|
Penyesuaian
|
200.000,00
|
200.000,00
|
Sarung Tangan
|
Pelatihan
|
50 Buah
|
8.000.00
|
400.000.00
|
Wadah baskom
|
Pelatihan
|
2 Unit
|
15.000.00
|
30.000.00
|
Sekop
|
Pelatihan
|
2 Unit
|
100.000.00
|
200.000.00
|
Cetakan Briket (Pipa PVC atau Bambu)
|
Pelatihan
|
20 Meter
|
200.000.00
|
200.000.00
|
Karung Goni
|
Pelatihan
|
20 Unit
|
2.000.00
|
40.000.00
|
Tepung Kanji
|
pelatihan
|
50 Kg
|
100.000.00
|
100.000.00
|
Parang
|
Pelatihan
|
2 Unit
|
50.000.00
|
100.000.00
|
Ember
|
Pelatihan
|
5 Unit
|
15.000.00
|
75.000.00
|
Lesung (Penumbuk)
|
Pelatihan
|
5 Unit
|
50.000.00
|
250.000.00
|
SUB TOTAL (Rp)
|
3.095.000.00
|
2. Bahan Habis Pakai (40%)
Material
|
Justifikasi Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
A4
|
4 Rim
|
40.000.00
|
160.000.00
|
|
ATK Peserta
|
Pelatihan
|
60 Buah
|
20.000.00
|
1.200.000.00
|
Sewa Ruangan
|
Pelatihan
|
1 Ruangan
|
100.000.00
|
100.000.00
|
Konsumsi
|
Makan
dan Minum
|
50 Buah x 4
Konsumsi
|
15.000.00
|
3.000.000.00
|
Snak
|
Snack
Pelatihan
|
50 Buah x 4
Konsumsi
|
10.000.00
|
500.000.00
|
SUB TOTAL (Rp)
|
4.960.000,00
|
3. Perjalanan (25%)
Material
|
Justifikasi Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
Survey Lokasi
|
Survey Lapangan
|
6x 4 Motor
|
60.000.00
|
1.440.000,00
|
Transportasi Peserta
|
Pelatihan
|
50 Orang
|
14.000.00
|
700.000.00
|
Transportasi Pembimbing
|
Pelatihan
|
4 Orang
|
250.000.00
|
1.000.000.00
|
SUB TOTAL (Rp)
|
3.140.000.00
|
4. Lain-lain (10%)
Material
|
Justifikasi Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
Administrasi
|
Pelaksanaan dan Pelaporan
|
6 Kali
|
50.000,00
|
300.000,00
|
Dana Kebersihan Ruang
Pelatihan
|
Pelatihan
|
1 Ruangan
|
100.000.00
|
100.000.00
|
Biaya Komunikasi (Pulsa)
|
Pelaksanaan dan Pelaporan
|
20 Kali
|
10.000,00
|
200.000,00
|
Pembuatan
Laporan (Draft)
|
Pelaporan Hasil
|
Seluruh Kegiatan
|
200.000,00
|
200.000,00
|
Biaya
Monev
|
Dikti
|
1 Kali
|
200.000,00
|
200.000,00
|
Pengiriman
Laporan Akhir
|
Dikti
|
1 Kali
|
100.000,00
|
100.000,00
|
Biaya
Tak Terduga
|
Pelaporan
|
1 Kali
|
200.000,00
|
200.000,00
|
SUB TOTAL (Rp)
|
1.300.000.00
|
|||
TOTAL (Keseluruhan)
|
12.495.000,00
|
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No.
|
Nama
|
Program Studi
|
Bidang Ilmu
|
Alokasi Waktu (jam/minggu)
|
Uraian Tugas
|
1.
|
Hadi Suwandra
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Teknologi Pertanian
|
12 jam/minggu
|
Bertanggung jawab sebagai
kordinator
|
2.
|
Andika Putra
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Teknologi Pertanian
|
8 jam/minggu
|
Membantu dalam pelaksanaan
kegiatan
|
3.
|
Arrofath
Munawar
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Teknologi Pertanian
|
8 jam/minggu
|
Membantu dalam pelaksanaan
kegiatan
|
4.
|
Edi Surowonto
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Teknologi Pertanian
|
8 jam/minggu
|
Membantu dalam pelaksanaan
kegiatan
|
5.
|
Sunandar
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Teknologi Pertanian
|
8 jam/minggu
|
Membantu dalam pelaksanaan
kegiatan
|
Lampiran 4. Surat
Pernyataan Ketua Pelaksana
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan
WR.Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371 A
Telepon
(0873) 21170, 21884 Faksimile (0736) 22105
Laman :www.unib.ac.id e-mail:rektorat@unib.ac.id
SURAT
PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama :
Hadi Suwandra
NPM : E1G012078
Program Studi :
Teknologi Industri Pertanian
Fakultas :
Pertanian
Dengan ini menyatakan
bahwa usulan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat saya yang berjudul “Peningkatan Partisipasi Masyarakat Memanfaatkan Gulma Kiambang (Salvinia Molesta) Menjadi
BioBriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong” yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah di danai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian
dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh dana PKM Pengabdian Kepada Masyarakat yang
sudah di terimah ke kas negara.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan
sesungguhnya dan sebenar-benarnya.
Bengkulu, 7 Oktober 2015
Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Dr.
Ir. Mochamad Ridwan, SE, MP
NIP.
19610710 198803 1 003
|
Yang menyatakan,
Hadi Suwandra
E1G012078
|
Lampiran 5. Pernyataan Kesediaan dari
Mitra
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI
MITRA USAHA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama :
Pimpinan Mitra Usaha :
Bidang Usaha :
Alamat :
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama
dengan Pelaksana Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM-M)
Nama Ketua Tim Pengusul : Hadi Suwandra
Nomor Pokok Mahasiswa : E1G012078
Program Studi : Teknologi
Industri Pertanian
Nama Dosen Pembimbing : Dra. Devi Silsia, M.Si
Perguruan Tinggi :Universitas
Bengkulu
Guna menerapkan atau
mengembangkan IPTEKS dan memberikan pelatihan kepada masyarakat desa sukabumi
yaitu “Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Memanfaatkan Gulma Kiambang Menjadi Biobriket Sebagai Energi
Alternatif”. Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di
antara pihak Mitra Desa dan Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan
kekeluargaan ataupun ikatan usaha lain dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur
pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
|
|
Lebong, 07 Oktober 2015
Yang menyatakan,
(..........................................)
|
No comments:
Post a Comment