Sunday 11 September 2016

Contoh PKM-PM ( Pengabdian Masyarakat )





PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Memanfaatkan Gulma Kiambang (Salvinia Molesta) Menjadi BioBriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Diusulkan oleh :

Hadi Suwandra
E1G012078
Angkatan 2012
Andika Putra
E1G013034
Angkatan 2013
Arrofath Munawar
E1G013044
Angkatan 2013
Edi Surawanto
E1G014114
Angkatan 2014
Sunandar
E1G014102
Angkatan 2014



UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2015



DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
RINGKASAN....................................................................................................... iv
I.     PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1         Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2         Perumusan Masalah............................................................................ 2
1.3         Tujuan................................................................................................. 3
1.4         Luaran yang Diharapkan..................................................................... 3
1.5         Kegunaan............................................................................................ 4
II.  GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN............................. 4
2.1 Gambaran Umum Masyarakat.............................................................. 4
2.2 Lokasi.................................................................................................... 5
2.3 Sasaran.................................................................................................. 5
III. METODE PELAKSANAAN.................................................................... 5
3.1 Metode Penyuluhan/Sosialisasi............................................................. 6
3.2 Metode Riset Aksi................................................................................ 6
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya Program...................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan Program..................................................................... 9
Daftar Pustaka................................................................................................ 10
Lampiran
Lampiran 1. Biodata Tim Peneliti dan Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti







RINGKASAN
Kiambang (Salvinia Molesta) merupakan salah satu tumbuhan paku air yang berkembang dengan pesat di perairan agak tenang maupun bergerak. Pola pertumbuhannya dengan reproduksi vegetatif yang cepat dan toleransi terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan membuat tumbuhan paku ini dianggap sebagai tanaman yang paling merugikan. Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan terutama pada bidang pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman.  Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil menurun.  Besarnya penurunan hasil tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma, lamanya kompetisi dan tindakan budidaya.  Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma diperkirakan mencapai 10-20%.  Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibat tercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada saat panen maupun akibat tercampurnya biji-biji gulma sewaktu pengolahan hasil.  Sebagai contoh, biji gulma Ambrosia sp., Brassica sp, bila tercampur sewaktu pengolahan biji gandum akan menyebabkan bau dan rasa tepung tidak enak dan tidak disukai sehingga menyebabkan harga menurun. Maka dari itu perlu dilakukan pengendalian gulma oleh masyarakat terhadap perkembangan gulma kiambang ini seperti memanfaatkanya sebagai energi alternatif (BioBriket).
Pada dasarnya BioBriket adalah salah satu inovasi energi alternatif sebagai pengganti arang konvensional yang berasal dari kayu. Bahan dasarnya dapat di ambil dari serasah dan daun-daun kering lainnya. BioBriket merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Bahan baku dari briket yang akan dibuat yaitu berasal dari gulma kiambang yang selama ini masih menjadi masalah bagi para petani desa sukabumi. Tanaman pengganggu yang tumbuh liar dan melimpah di lahan pertanian ini sebenarnya apabilah dimanfaatkan sebagai BioBriket akan menjadi briket berkualitas untuk sumber energi alternatif terbarukan.
Dari artikel yang berjudul Weeds Optimally Grow in Peat Swamp After Burning pada jurnal tersebut diketahui bahwa nilai kalori dari berbagai macam jenis gulma bervariasi, mulai dari 2.499 - 5.230 kal/g. Kalori terendah ada pada rumput teki kecil (Scirpus grossus Lf) sedangkan kalori tertinggi ada pada rumput bantalaki (Hymenachne amplexicaulis Nees). Nilai kalori gulma yang tinggi merupakan potensi bahan baku BioBriket. Ketersediaan bahan baku gulma di rawa-rawa atau persawahan yang sangat melimpah akan memudahkan bagi orang untuk mendapatkan bahan mentah pembuatan BioBriket, karena sangat jarang keberadaanya dimanfaatkan oleh masyarakat.
Proses pembuatan BioBriket dari gulma juga terbilang mudah dan tidak memerlukan bantuan alat yang rumit. Proses pembuatannya secara sekuensial adalah: (1) Pencarian jenis gulma potensial, (2) Penjemuran di bawah sinar matahari, (3) Pencacahan gulma, (4) Pencampuran bahan, (5) Persiapan bahan campuran, (6) Pemasakan perekat, (7) Pencetakan briket, (8) Pengeringan. Pemanfaatan gulma sebagai briket dalam jangka panjang diharapkan dapat mengatasi permasalahan gulma kiambang yang terjadi dikalangan petani Kabupaten Lebong. Selain itu, dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kayu ataupun gas alam sebagai sumber bakar


BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang vital pada saat ini. Upaya meningkatkan hasil produksi pertanian merupakan sesuatu yang penting dalam ketahanan pangan nasional. Tapi tidak jarang dalam kenyataannya banyak masalah-masalah yang terjadi dikalangan petani yang salah satunya yaitu tumbuhan pengganggu Gulma Kiambang (Salvinia Molesta) yang merupakan pelaku utama dalam sektor ini. Di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu yang mayoritas penduduknya ialah petani selalu diresahkan oleh keberadaan tanaman gulma kiambang. Gulma kiambang merupakan tanaman hama yang cepat dalam berkembang. Karena keberadaanya yang terus meningkat sehingga para petani harus mengeluarkan biaya produksi lebih. Sehingga untuk mengatasi permasalahan gulma kiambang ini, petani terpaksa mengupah buruh untuk membantu membersihkan gulma kiambang yang tumbuh diareal persawahan mereka.
Kiambang (Salvinia Molesta) adalah tumbuhan yang hidup mengapung pada permukaan air yang terdiri dari batang, daun, dan akar. Batang bercabang yang tumbuh mendatar, ditumbuhi bulu, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Biasanya ditemukan disawah, kolam, sungai dan saluran –saluran air. Tumbuhan ini dalam bahsa Sunda disebut Kayambang dan dalam bahasa Jawa disebut Kiambang (Soerjani et all., 1987). Salvinia Molesta adalah tanaman asli yang berasal dari Amerika selatan, merupakan tanaman air yang digambarkan sebagai salah satu gulma yang paling merugikan (Doeleman, 1989). Kiambang dianggap sebagai salah satu gulma terburuk di dunia air. Tingkat pertumbuhan yang cepat dari kiambang dapat mengakibatkan penutupan yang luas di  permukaan persawahan, sehingga menyebabkan habitat alami mengalami penurunan. Kiambang dapat merusak ekosistem perairan, daunnya yang lebar dan mengambang mencegah oksigen masuk ke permukaan air, sementara Salvinia Molesta ini merupakan tanaman yang banyak mengkonsumsi oksigen terlarut yang merupakan kebutuhan dari ikan ataupun organisme air lainya. Akibatnya akan berdampak pada deplesi oksigen yang berlebihan yang dapat menyebabkan ikan terbunuh. Selain itu, cahaya menjadi terbatas dan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman fitoplankton.
Kabupaten Lebong merupakan salah satu daerah tingkat II di Provinsi Bengkulu yang merupakan salah satu Kabupaten yang strategis dalam mengembangkan sektor pertanian khususnya pertanian sektor padi (persawahan). Hal ini dikarenakan Kabupaten Lebong memiliki kerapatan sungai dan suhu yang lebih lembab sehingga sumber daya air melimpah dan bisa digunakan sebagai pengairan pesawahan. Sektor pertanian Kabupaten Lebong memiliki lahan luas untuk pertanian khususnya areal persawahan dan pernah menyumbangkan hasil padi  dan pernah dikelolah sebagai salah satu daerah  lumbung padi dari Propinsi Bengkulu.
Akan tetapi keberadaan gulma kiambang di Kabupaten Lebong kerap merugikan petani. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis,  perkembangan gulma kiambang di Kabupaten Lebong berkembang sangat signifikan. Dari satu hektar lahan persawahan masyarakat dapat ditumbuhi gulma kiambang kurang lebih 1-2 ton gulma. Bayangkan apabilah dikalikan dengan 14.610 Ha yang merupakan areal persawahan di Desa Sukabumi berapa banyak potensi gulma yang dihasilkan. Sungguh sangat dramatis apabilah dari sekian banyak petani di Desa Sukabumi harus di sulitkan akibat membersihkan gulma sebanyak itu tanpa ada inovasi ataupun pengendalian gulma untuk menekan pertumbuhan gulma yang sangat merugikan para petani di Desa Sukabumi. Dampak dari perkembangan gulma yang tidak terkendali tersebut membuat sebagian petani terpaksa mengajak seluruh anggota keluarga bahkan menggaji buruh untuk membantu membersihkan gulma kiambang ini bahkan ada petani yang sudah bosan membersihkan kiambang mengambil jalan untuk menyeprot kiambang dengan racun rumput/ pestisida. Tindakan pemberatasan gulma dengan racun rumput/pestisida tersebut tentu sangat merugikan petani, selain mengeluarkan biaya lebih, hal ini juga akan mengakibatkan rusaknya struktur tanah dan mikroorganisme yang membantu proses pertanian akan berkurang.
Berdasarkan latar belakang tersebut dibutuhkan sebuah upaya pengabdian kepada masyarakat guna membekali masyarakat mengenai mengatasi masalah gulma kiambang ini dengan memanfaatkan tanaman hama ini menjadikanya suatu inovasi kreatif atau meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan gulma kiambang menjadi sumber energi alternatif terbarukan (BioBriket). Dengan menjadikannya sebagai BioBriket harapanya masyarakat Desa Sukabumi mampu mengatasi permasalan gulma kiambang dengan mengendalikan gulma kiambang menggunakan inovasi teknologi sederhana. Dapat membantu program pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian yang selama ini Indonesia selalu di permasalahkan oleh kurangnya bahan pangan seperti beras, dan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kayu ataupun bahan bakar fosil.

1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari penulisan ini adalah :
1.      Bagaimana cara mengatasi perkembangan gulma kiambang di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu ?
2.      Bagaimana menumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa dan masyarakat dengan melakukan inovasi pemanfaatan gulma kiambang menjadi BioBriket ?
3.      Bagaimana mensosialisasikan kepada masyarakat cara pembuatan dan manfaat gulma kiambang sebagai BioBriket ?
4.      Bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat memanfaatkan gulma kiambang sebagai sumber energi terbarukan (BioBriket) di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong?

1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka program ini bertujuan untuk :
1.      Mengatasi masalah perkembangan gulma kiambang di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong yang terus meningkat yang merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil panen baik kualitas maupun kuantitas.
2.      Melakukan pengendalian gulma secara terpadu dengan mengembangkan teknologi sederhana pemanfaatan gulma kiambang sebagai BioBriket bersama mahasiswa dan masyarakat.
3.      Melatih masyarakat Desa Sukabumi Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu agar mengetahui cara pembuatan dan manfaat BioBriket dari tanaman hama gulma.
4.      Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan gulma kiambang sebagai sumber energi alternatif terbarukan di Desa Sukabumi Kabupaten Lebong.

1.4  Luaran Yang Diharapkan
Adapun luaran yang di harapkan dari program ini yaitu :
1.      Dapat menjadi solusi permsalahan masyarakat Desa Sukabumi dalam mengatasi gulma kiambang (Salvinia Molesta) yang selama ini masih menjadi tanaman pengganggu yang paling merugikan khususnya para petani.
2.      Meningkatkan partisipasi masyarakat Sukabumi dalam memanfaatkan gulma kiambang menjadi BioBriket dengan metode Riset Aksi atau memberi pelatihan cara pembuatan dan mengetahui manfaat dari BioBriket dengan mengajak masyarakat ikut serta langsung  turun lapangan dan masyarakat melakukan observasi secara langsung sehingga ilmu yang disampaikan dapat di serap di serap secara maksimal.
3.      Diharapkan program ini dapat menjadi bahan motivasi dan referensi untuk mengkaji sumber daya yang ada dan memanfaatkannya dengan maksimal sehingga dapat bermanfaat atau bahkan menjadi peluang bisnis yang berguna bagi masyarakat karena ditinjau dari sisi lain BioBriket merupakan sumber energi terbarukan yang dapat di perbaharui sehingga memiliki nilai yang ekonomis apabilah dijadikan sebagai peluang bisinis.
4.      Dapat membantu program pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian seperti meningkatkan hasil produksi pertanian dan meningkatkan karya kreativitas mahasiswa dalam rangka bereksperimen dan menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna bagi masyarakat.
5.      Tersedianya teknologi sederhana yang memungkinkan gulma kiambang dapat di buat menjadi BioBriket dan menghasilkan briket yang memiliki persyaratan.

1.5 Kegunaan
Kegunaan yang di dapat dari Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) ini adalah memberi informasi dan pengetahuan kepada masyarakat bahwa pemanfaatan hama gulma kiambang dapat dijadikan sebagai BioBriket energi alternatif. Selain itu, melalui program ini harapanya mampu mengatasi permasalahan yang selama ini membuat resah para petani, dan dapat menjadi solusi permasalahan gulma kiambang dan membantu program pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian. Terkhusus bagi kami kegunaan PKM ini  adalah mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan biobriket dan mengentahui manfaatnya sehingga dapat diapliksikan kepada masyarakat sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Hal ini merupakan salah satu cara pengendalian gulma secara terpadu, sehingga pemanfaatanya dapat lebih memudahkan masyarakat dalam menggunakan bahan bakar berbentuk briket dan memngurangi ketergantungan dalam penggunaan minyak bumi


BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1  Gambaran Umun Masyarakat
Kondisi masyarakat Sukabumi Kabupaten Lebong kurang lebih sekitar 20.000 tenaga kerja Kabupaten Lebong menghabiskan sebagian besar waktu mereka di lahan 14.610 ha untuk persawahan dan menghasilkan 33.000 ton gabah kering. Tetapi masyarakat Lebong hanya melakukan tanam padi setahun sekali sehingga hanya ada satu kali musim tanam padi. Sebelum musim tanam padi mulai, masyrakat Lebong memanfaatkan lahan persawahan untuk budidaya ikan. Akan tetapi, pada masa budidaya ikan, tumbuhan-tumbuhan air bermunculan dan tumbuh sangat cepat sehingga menjadi gulma yang merugikan petani. Pertumbuhan kiambang cukup mengesankan, dalam seminggu pertumbuhan kiambang bisa menjadi dua kali lipat. Dengan begitu permukaan air akan cepat tertutup dan jika untuk budidaya ikan di sawah hal ini berefek kurang baik karena oksigen yang masuk kedalam air berkurang.
Secara umum kerugian yang ditimbulkan gulma dapat dibagi menjadi dua, yaitu kerugian yang langsung dan tidak langsung. Kerugian langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat mengurangi panen. Termasuk didalamnya adalah penurunan hasil panen, baik secara keseluruhan atau yang panennya saja dan penurunan kualitas hasil panenan sebagai akibat pencemaran oleh biji- biji gulma. Sedangkan kerugian yang tidak langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat menimbulkan kerugian tetapi tidak secara langsung dari hasil panen, seperti gulma dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit tanaman.
Keberadaannya yang berlimpah menyebabkan terganggunya kehidupan air diantaranya peningkatan kehilangan air, penurunan kapasitas waduk atau danau, air jadi tersumbat, ancaman bagi pertanian, kesehatan, pengaruh terhadap perikanan, dan mengurangi efisiensi sistem irigasi. Perkembangan gulma kiambang di persawahan Desa Sukabumi dalam satu lahan persawahan/hektar dapat ditumbuhi gulma kurang lebih 1-2 ton gulma. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu inovasi  pengendalian dalam mengatasi permasalahan gulma ini.
Adapun solusi yang dapat digunakan dalam menanggulangi permasalan gulma ini yaitu mengajak/ meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan gulma sebagai energi alternatif (BioBriket). BioBriket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. BioBriket merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang memiliki prospek bagus untuk dikembangkan. Karena, selain dari proses pembuatannya yang mudah, ketersediaan bahan bakunya juga mudah didapat. Beranjak dari kondisi tersebut, penulis berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat Desa Sukabumi  dalam memanfaatkan gulma kiambang menjadi BioBriket dengan kombinasi bahan arang.
Dengan menjadikanya sebagai BioBriket maka masyarakat Desa Sukabumi telah menerapkan inovasi energi alternatif sebagai pengganti arang konvensional yang berasal dari kayu.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari BioBriket ini antara lain adalah :
1.      Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi.
2.      Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional, sehingga meminimalisir  pencemaran udara.
3.      Bentuknya lebih seragam dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan alat cetak sederhana.
4.      Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
5.      Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah dan kayu bakar sebagai sumber energi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga.
6.      Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu.
7.      Masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa sehingga memiliki nilai ekonomis dalam penghematan energi.

2.2 Lokasi
Lokasi Pengabdian Masyarakat berada di Desa Sukabumi Kecamatan Lebong Sakti Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Kabupaten Lebong merupakan salah satu daerah tingkat II Provinsi Bengkulu yang merupakan salah satu Kabupaten strategis dalam mengembangkan sektor pertanian khususnya pertanian sektor persawahan.

2.3 Sasaran
Sasaran Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini ditunjukan kepada masyarakat dan gapoktan Desa Sukabumi Kabupaten Lebong Kecamatan Lebong Sakti Provinsi Bengkulu. Kegiatan ditunjukan kepada masyarakat dan gapoktan karena sebagian besar masyarakat Desa Sukabumi mayoritas adalah petani.

BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1  Metode Penyuluhan/Sosialisasi
Kegiatan PKM-M ini diawali dengan memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat Desa Sukabumi khususnya gapoktan desa. Para masyarakat dikumpulkan di sebuah tanah lapang bersama tim pelaksana untuk memberikan sosialisasi tentang materi kegiatan. Adapun materi yang diberikan terkait dengan pengertian gulma kiambang, cara mengatasi hama gulma, apa yang dimaksud dengan BioBriket, cara pembuatan dan manfaat dari penggunaan BioBriket. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan secara teoritis kepada masyarakat sebelum terjun langsung lapangan untuk kegiatan pelatihan pembuatan BioBriket. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan metode Diskusi untuk memperdalam pemahaman responden setelah selesai melaksanakan sosialisasi. Pada saat pelaksanaan kegiatan ini tim pelaksana lebih banyak melakukan persentase dengan menampilkan beberapa gambar dan penjelasan-penjelasan sehingga akan mempermudah masyarakat dalam memahaminya.

3.2 Metode Riset Aksi
Kegiatan riset aksi merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh pelaksana PKM-M terhadap kegiatan penyuluhan dan sosialisasi yang telah dilakukan. Kegiatan Riset Aksi ini dilaksakan dengan mengajak masyarakat melakukan suatu aksi pembuatan BioBriket dengan masyarakat ikut serta merasakan langsung  cara pembuatan BioBriket. Sehingga kesan yang didapatkan masyarakat langsung berinteraksi melakukan observasi aksi atas kegiatan ini. Sehingga pelatihan yang dilakukan mampu memberikan nilai lebih kepada masyarakat Desa Sukabumi Kabupaten Lebong.
Langkah-langkah pelaksanaan program kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:
1.      Persipan bahan baku
Bahan baku berupa tanaman tidak menguntungkan/hama gulma kiambang yang di dapatkan langsung dari Desa Sukabumi. Bahan baku diambil secara manual dengan melakukan gotong royong bersama masyarakat.
2.      Persiapan peralatan dan perlengkapan
Sebelum memulai pelatihan hal utama yang perlu di perhatikan ialah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan terlebih dahulu agar proses pelatihan dapat berjalan dengan lancar. Dan yang paling penting lagi ialah partisipasi masyarakat Desa Sukabumi.
3.      Penjemuran
Ketika semua bahan baku telah di kumpulkan, maka dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari dengan tingkat kekeringan antara 75-85%. Fungsi dari penjemuran yaitu mengurangi kadar air agar gulma mudah di hancurkan dan mempermudah pencetakan BioBriket.
4.      Pencacahan
Setelah selesai proses penjemuran granul di cacah hingga halus. Proses pencacahan dilakukan dengan menggunakan lesung (penumbuk) dan parang agar granul memiliki keseragaman ukuran.
5.      Persiapan bahan campuran
Setelah granul kering dihaluskan maka persiapan selanjutnya yaitu persiapan bahan campuran. Bahan pencampur yang akan digunakan pada pembuatan BioBriket ini yaitu lem kanji sebagai perekat dan bahan lain seperti arang sebagai kolaborasi briket. Perbandingan arang tersebut yaitu granul kering 80% dan arang 20% fungsinya yaitu untuk memberi variasi warna pada briket.
6.      Pemberian perekat
Perekat yang digunakan yaitu lem kanji. Pertama siapkan lem kanji yang sudah diencerkan dengan air panas. Campurkan kanji tersebut dengan bubuk granul kering dan bubuk arang sehingga menjadi adonan yang lengket. Selanjutnya, adonan diaduk agar semua bahan tercampur rata dan cukup lengket.
7.      Pencetakan
Selanjutnya yaitu proses pencetakan bisa menggunakan pipa PVC /bambu/ cukup dikepal dengan tangan lalu masukkan adonan yang sudah jadi ke dalamnya dengan cara dipadatkan, setelah padat dan berbentuk, keluarkan dari cetakan. Pastikan pada saat pencetakan bahan yang dicetak harus benar-benar padat agar ketika jadi briket tidak mudah hancur.
8.      Penjemuran
Dan yang terakhir yaitu penjemuran. Jemur briket yang masih basah dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Dan Briket Gulma siap digunakan.

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya Program
No
Jenis Pengeluaran
Per Satuan
Biaya (Rp)
1
Peralatan penunjang (25%)
Sewa 5 Kamera Digital
@50.000
250.000,00
Sewa 1 LCD dan Layar
@1.000.000
1.000.000,00
Sewa 1 Wereless
@250.000
250.000,00
Dana Internet + Listrik
@200.000
200.000,00
Sarung Tangan
@8.000
400.000.00
Dana 2 Wadah Baskom
@15.000
30.000.00
Dana 2 Sekop
@100.000
200.000.00
Cetakan Briket (Pipa Pvc Atau Bambu)
@200.000
200.000.00
Dana 20 Karung Goni
@2.000
40.000.00
Dana 2 Parang
@50.000
100.000.00
Dana 5 Ember
@15.000
75.000.00
Tepung Kanji
@100.000
100.000.00
Dana 5 Lesung (Penumbuk)
@50.000
250.000.00
Total (1)

3.095.000.00
2
Bahan habis pakai (40%)
ATK Peserta x 60 Orang
@20.000
1.200.000.00
A4
@40.000
160.000.00
Sewa Ruangan
@200.000
100.000.00
Konsumsi Untuk 50 Orang x 4
@15.000
3.000.000.00
Snak 50 Orang x 4
@10.000
500.000.00
Total (2)

4.960.000,00
3
Perjalanan  (25%)
Survey Lokasi 6 Kali (4 Motor)
@60.000
1.440.000,00
Transportasi  Peserta (50 Peserta)
@1.100.000
700.000.00
Transportasi Pembimbing  (4 Orang)
@1.000.000
1.000.000.00
Total (3)

3.140.000.00
4
Administrasi (10%)

Biaya Komunikasi (Pulsa)
@200.000
200.000,00
Administrasi
@300.000
300.000.00
Biaya Pembersihan Ruangan
@100.000
100.000,00
Pembuatan Laporan (Draft)
@200.000
200.000,00
Biaya Monev
@200.000
200.000,00
Pengiriman Laporan Akhir
@100.000
100.000,00
Biaya Tak Terduga
@200.000
200.000,00
Total (4)

1.300.000,00
Total Seluruh Anggaran

12.495.000.00

4.2 Jadwal Kegiatan Program

No
Jenis kegiatan
Waktu Kegiatan
(Bulan)
1
2
3
1
Observasi dan Penentuan Lokasi PKM-M



2
Pengajuan Proposal PKM-M



3
Persiapan Alat dan Bahan



4
Penyuluhan/ Sosialisasi



5
Memperkenalkan Berbagai Macam Keperluan Bahan-Bahan Kepada Masyarakat



6
Kegiatan Riset Aksi Pembuatan BioBriket



7
Pendampingan Selama Program



8
Penulisan Draf Laporan Akhir



9
Pengiriman Laporan Akhir ke Dikti






DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Briket Arang Gulma (Gambut) : Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi. Surakarta
Admin. 2014. Kabupaten lebong . online. (http://www.lebongkab.go.id/) diakses 27 September 2015
  Doeleman, Jacobus A.1989.Biological control of salvinia molesta in Sri Lanka:: an assessaunt of costs and benefits. Canberra: ACIAR
Muhammad Agri Wibawa. 2014. Giant Salvinia (Kayambang),online, (http://zonaikan.wordpress.com/giant salvinia kiambang /) diakses 27 September 2015
Soerjani, M., A.J.G.H. Kostermans, G. Tjitrosoepomo, And Editor. 1987. Weeds of rice in Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. P.290-295.
Susanti,Pranatasari D, dkk. 2014. Pemanfaatan Gulma Lahan Gambut Sebagai Bahan Baku Bio-Briket. Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolahan DAS. Banjarbaru KALSEL
















Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

Biodata Ketua
Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Hadi Suwandra
2
Jenis Kelamin
Laki-Laki
3
Program Studi
Teknologi Industri Pertanian
4
NIM
E1G012078
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Sukosari, 25-03-1995
1995
E-Mail
7
Nomor Telpon/HP
085758244921

A.    Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Nama Institusi
SDN Sukosari
MTsN Siantar
SMAN2 Bandar
Universitas Bengkulu
Jurusan
-
-
IPS
Teknologi Industri Pertanian
Tahun Masuk-Lulus
2000-2006
2006-2009
2009-2012
2012-Sekarang

Bengkulu, 07 September 2015



Hadi Suwandra





Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah.
Biodata Anggota 1

1
Nama Lengkap
Andika Putra
2
Jenis Kelamin
Laki-Laki
3
Program Studi
Teknologi Industri Pertanian
4
NIM
E1G013034
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Manna, 29 September 1995
1995
E-Mail
7
Nomor Telpon/HP
08992207672

A.    Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Nama Institusi
SDN 8 Kota Manna
SMPN             1 Bengkulu Selatan
SMA N 1 Bengkulu Selatan
Universitas Bengkulu
Jurusan
-
-
IPA
Teknologi Industri Pertanian
Tahun Masuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013
2013-Sekarang

Bengkulu,  07 September 2015



                                                                                                                                                                        Andika Putra



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah.
Biodata Anggota 2
1
Nama Lengkap
Arrofath Munawar
2
Jenis Kelamin
Laki-Laki
3
Program Studi
Teknologi Industri Pertanian
4
NIM
E1G013044
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Pekik Nyaring, 25 Juli 1995
1995
E-Mail
7
Nomor Telpon/HP
08972220856

A.    Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Nama Institusi
SD N 37 Pekik Nyaring
MTs N Al-Hasanah
Madrasah Aliyah Al-Hasanah
Universitas Bengkulu
Jurusan
-
-
IPS
Teknologi Industri Pertanian
Tahun Masuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013
2013-Sekarang

Bengkulu, 07 September 2015



                                                                                                                                                                        Arrofath Munawar




Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah.
Biodata Anggota 3
1
Nama Lengkap
Edi Surawanto
2
Jenis Kelamin
Laki-Laki
3
Program Studi
Teknologi Industri Pertanian
4
NIM
E1G014114
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Sumberejo, 16-06-1994
1995
E-Mail
7
Nomor Telpon/HP
087794073664

A.    Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Nama Institusi
SD 09 Sumberejo
SMP N 04 Argamakmur
SMA N 01 Hulupalik
Universitas Bengkulu
Jurusan
-
-
IPA
Teknologi Industri Pertanian
Tahun Masuk-Lulus
2002– 2008
2008-2011
2011-2014
2014-Sekarang

Bengkulu, 07 September 2015



                                                                                                                                                                        Edi Surawanto




Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah.
Biodata Anggota 4
1
Nama Lengkap
Sunandar
2
Jenis Kelamin
Laki-Laki
3
Program Studi
Teknologi Industri Pertanian
4
NIM
E1G014102
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Seluma, 10 September 1995
1995
E-Mail
7
Nomor Telpon/HP
082180146223

A.    Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Nama Institusi
SD N 81 Kota Bengkulu
SMP N 5 Kota Bengkulu
SMA N 2 Kota Bengkulu
Universitas Bengkulu
Jurusan
-
-
IPS
Teknologi Industri Pertanian
Tahun Masuk-Lulus
2002– 2008
2008-2011
2011-2014
2014-Sekarang

Bengkulu, 07 September 2015



                                                                                                                                                Sunandar





Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah.
Biodata Pembimbing/ Dosen

1
Nama Lengkap
Dra. Devi Silsia, M.Si
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Alamat di Bengkulu
Perumahan Medan Baru No.7 Kelurahan Kandang
4
NIDN 
0005026906
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Kabupaten 50 Kota,15-02-1969
1995
E-Mail
7
Nomor Telpon/HP
085267990181

A.    Riwayat Pendidikan

S1
S2
S3
Nama Institusi
S1 Kimia FMIPA Universitas Andalas
S2 Kimia Universitas Sumatra Utara
-
Jurusan
Kimia FMIPA
Kimia FMIPA
-
Tahun Masuk-Lulus
1988-1993
1998-2000
-


Bengkulu, 07 September 2015



                                                                                                                                                                  Dra. Devi Silsia, M.Si



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
1.      Peralatan Penunjang (25%)

Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keterangan
Sewa kamera digital
Dokumentasi
5 Unit
50.000,00
250.000,00
Sewa LCD dan Layar
Pelatihan
1 Unit
1.000.000,00
1.000.000,00
Sewa Wereless
Pelatihan
1 Unit
150.000,00
250.000,00
Dana Internet + Listrik
Pengumpulan Data
Penyesuaian
200.000,00
200.000,00
Sarung Tangan
Pelatihan
50 Buah
8.000.00
400.000.00
Wadah baskom
Pelatihan
2 Unit
15.000.00
30.000.00
Sekop
Pelatihan
2 Unit
100.000.00
200.000.00
Cetakan Briket (Pipa PVC atau Bambu)
Pelatihan
20 Meter
200.000.00
200.000.00
Karung Goni
Pelatihan
20 Unit
2.000.00
40.000.00
Tepung Kanji
pelatihan
50 Kg
100.000.00
100.000.00
Parang
Pelatihan
2 Unit
50.000.00
100.000.00
Ember
Pelatihan
5 Unit
15.000.00
75.000.00
Lesung (Penumbuk)
Pelatihan
5 Unit
50.000.00
250.000.00
                                                               SUB TOTAL (Rp)
3.095.000.00

2.      Bahan Habis Pakai (40%)

Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keterangan
A4

4 Rim
40.000.00
160.000.00
ATK Peserta
Pelatihan
60 Buah
20.000.00
1.200.000.00
Sewa Ruangan
Pelatihan
1 Ruangan
100.000.00
100.000.00
Konsumsi
Makan dan Minum
50 Buah x 4 Konsumsi
15.000.00
3.000.000.00
Snak
Snack Pelatihan

50 Buah x 4 Konsumsi
10.000.00
500.000.00
                                                               SUB TOTAL (Rp)
4.960.000,00

3.      Perjalanan (25%)

Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keterangan
Survey Lokasi
Survey Lapangan
6x 4 Motor
60.000.00
1.440.000,00
Transportasi Peserta
Pelatihan
50 Orang
14.000.00
700.000.00
Transportasi Pembimbing
Pelatihan
4 Orang
250.000.00
1.000.000.00
SUB TOTAL (Rp)
3.140.000.00

4.      Lain-lain (10%)

Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keterangan
Administrasi
Pelaksanaan dan Pelaporan
6 Kali
50.000,00
300.000,00
Dana Kebersihan Ruang Pelatihan
Pelatihan
1 Ruangan
100.000.00
100.000.00
Biaya Komunikasi (Pulsa)
Pelaksanaan dan Pelaporan
20 Kali
10.000,00
200.000,00
Pembuatan Laporan (Draft)
Pelaporan Hasil
Seluruh Kegiatan
200.000,00
200.000,00
Biaya Monev
Dikti
1 Kali
200.000,00
200.000,00
Pengiriman Laporan Akhir
Dikti
1 Kali
100.000,00
100.000,00
Biaya Tak Terduga
Pelaporan
1 Kali
200.000,00
200.000,00
                                                               SUB TOTAL (Rp)
1.300.000.00
                                                         TOTAL (Keseluruhan)
12.495.000,00



Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No.
Nama
Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu)
Uraian Tugas
1.
Hadi Suwandra
Teknologi Industri Pertanian
Teknologi Pertanian
12 jam/minggu
Bertanggung jawab sebagai kordinator
2.
Andika Putra
Teknologi Industri Pertanian
Teknologi Pertanian
8 jam/minggu
Membantu dalam pelaksanaan kegiatan 
3.
Arrofath Munawar
Teknologi Industri Pertanian
Teknologi Pertanian
8 jam/minggu
Membantu dalam pelaksanaan kegiatan 
4.
Edi Surowonto
Teknologi Industri Pertanian
Teknologi Pertanian
8 jam/minggu
Membantu dalam pelaksanaan kegiatan
5.
Sunandar
Teknologi Industri Pertanian
Teknologi Pertanian
8 jam/minggu
Membantu dalam pelaksanaan kegiatan



Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan WR.Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371 A    
Telepon (0873) 21170, 21884 Faksimile (0736) 22105
Laman :www.unib.ac.id  e-mail:rektorat@unib.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
            Nama                           : Hadi Suwandra
            NPM                           : E1G012078
            Program Studi             : Teknologi Industri Pertanian
            Fakultas                       : Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat saya yang berjudul Peningkatan Partisipasi Masyarakat Memanfaatkan Gulma Kiambang (Salvinia Molesta) Menjadi BioBriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Di Desa Sukabumi Kabupaten Lebongyang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah di danai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut  dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh dana PKM Pengabdian Kepada Masyarakat yang sudah di terimah ke kas negara.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

Bengkulu, 7 Oktober 2015
Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan


Dr. Ir. Mochamad Ridwan, SE, MP
NIP. 19610710 198803 1 003

Yang menyatakan,


Hadi Suwandra
E1G012078



Lampiran 5. Pernyataan Kesediaan dari Mitra

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI MITRA USAHA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA

Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama                                      
Pimpinan Mitra Usaha                       
Bidang Usaha                         :
Alamat                                               

Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M)

Nama Ketua Tim Pengusul     : Hadi Suwandra
Nomor Pokok Mahasiswa       : E1G012078
Program Studi             : Teknologi Industri Pertanian
Nama Dosen Pembimbing      : Dra. Devi Silsia, M.Si
Perguruan Tinggi                     :Universitas Bengkulu

Guna menerapkan atau mengembangkan IPTEKS dan memberikan pelatihan kepada masyarakat desa sukabumi yaitu “Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Memanfaatkan Gulma Kiambang Menjadi Biobriket Sebagai Energi Alternatif”. Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra Desa dan Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan ataupun ikatan usaha lain dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.





Lebong, 07 Oktober 2015
Yang menyatakan,






(..........................................)

No comments:

Post a Comment