Take-home Assignment
Telah kita ketahui beberapa alat kendali mutu. Pilih 2 alat saja. Beri uraian tentang 2 alat
yang dipilih tersebut masing-masing:
a) Deskripsi alat
b) Tahapan pembuatan/penggunaan
c) Contoh penggunaan
Catatan:
·
Tugas perorangan
·
Tugas ditulis tangan pada kertas folio bergaris
·
point penilaian: kebenaran materi, kelengkapan,
kerapian, dan keaslian ( mencontek/dicontek akan dikenakan sanksi pengurangan nilai).
·
Tugas dikumpul paling lambat tanggal 21 Desember 2015
(keterlambatan pengumpulan tugas akan dikenakan sanksi pengurangan nilai)
HISTOGRAM
Deskripsi
Kata
histogram berasal dari bahasa Yunani: histos, dan gramma. Histogram adalah
suatu bentuk grafik yang menunjukkan adanya dispersi data. Dari grafik ini kita
dapat membuat analisa karakteristik dan penyebab dispersi tersebut. Tiap
tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret
kategori yang berdampingan dengan interval yang tidak tumpang tindih.
Histogram
dikenal juga sebagai grafik distribusi frekuensi, salah satu jenis grafik
batang yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil
produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan
distribusi atau penyebaran datanya. Meski sekelompok data memiliki standar mutu
yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan,
maka dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok tersebut kurang
bermutu, sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan kanan nilai
tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu, karena mendekati
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Histogram
pertama kali digunakan oleh Karl Pearson pada tahun 1895 untuk memetakan
distribusi frekuensi dengan luasan area grafis batangan menunjukkan proporsi
banyak frekuensi yang terjadi pada tiap kategori dan merupakan salah satu dari
seven basic tools of quality control.
Dalam
histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap-tiap kelas.
Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan
histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka-angka
nominal, misalnya rata-rata. Untuk menggambarkan histogram dipakai sumbu
mendatar yang menyatakan batas-batas kelas interval dan sumbu tegak yang
menyatakan frekuensi absolut atau frekuensi relatif.
Histogram
menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi
terbesar sampai dengan yang terkecil. Bila bentuk histogram pada sisi kiri dan
kanan dari kelas yang tertinggi berbentuk simetri, maka dapat diprediksi bahwa
proses berjalan konsisten, artinya seluruh faktor-faktor dalam proses
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Bila histogram berbentuk sisir,
kemungkinan yang terjadi adalah ketidaktepatan dalam pengukuran atau pembulatan
nilai data, sehingga berpengaruh pada penetapan batas-batas kelas. Bila sebaran
data melampaui batas-batas spesifikasi, maka dapat dikatakan bahwa ada bagian
dari hasil produk yang tidak memenuhi spesifikasi mutu. Tetapi sebaliknya, bila
sebaran data ternyata berada di dalam batas-batas spesifikasi, maka hasil
produk sudah memenuhi spesifikasi mutu yang ditetapkan.
Secara
umum, histogram biasa digunakan untuk memantau pengembangan produk baru,
penggunaan alat atau teknologi produksi yang baru, memprediksi kondisi
pengendalian proses, hasil penjualan, manajemen lingkungan dan lain sebagainya.
B. Fungsi
atau Kegunaan Histogram
1. Diagram
batang umumnya digunakan untuk mengambarkan perkembanga nnilai suatu objek
penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukan keterangan-
keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan
batang- batang terpisah
2. Mengetahui
dengan mudah penyebaran data yang ada
3. Mempermudah
melihat dan menginterpretasikan data
4. Sebagai
alat pengendali proses, sehingga dapat mencegah timbulnya masalah.
Mengkaji
Histogram :
1.Bentuk normal
(simetris / bentuk lonceng)
Harga rata rata
histogram terletak ditengah range data. Frekuensi data paling tinggi di tengah
dan menurun secara bertahap dan simetris pada kedua sisinya.
Catatan : Bentuk
ini merupakan bentuk yang paling sering dijumpai.
2. Bentuk
Moltimodal
Kelas dalam
urutan nomor genap mempunyai frekuensilebih kecil / sedikit dibanding dengan
sisiluarnya.
Catatan : Bentuk ini bisa terjadi bila jumlah data tidak menentu pada masing2 kelas ada kecenderungan pengumpulan / pembulatan data yang kurang tepat.
Catatan : Bentuk ini bisa terjadi bila jumlah data tidak menentu pada masing2 kelas ada kecenderungan pengumpulan / pembulatan data yang kurang tepat.
3. Bentuk Curam Dikiri
Harga rata2
histogram terletak jauh disebelah kiri dari range dan frekuensi disisi kiri
turun menjadi nol secara tiba tiba.
Catatan : Bentuk
ini mungkin disebabkan adanya batasan yang tidak boleh dilampaui di sisi kiri
(data yang dibawah batas bawah tidak dipakai.
4. Bentuk Plateum
Bentuk ini
terjadi bila frekuensi di masing masing kelas hampir sama dan hanya pada ujung yang
berbeda cukup banyak.
Catatan : Bentuk
ini mungkin disebabkan adanya penggabungan beberapa kumpulan data yang
mempunyai harga rata-rata berdekatan.
5. Bentuk dengan 2 puncak
Pada bentuk ini
frekuensinya dibagian tengah agak rendah dan terdapat 2 puncak di masing2
sisinya.
Catatan : Bentuk ini dapat terjadi bila ada penggabungan 2 kumpulan data yang harga rata-ratanya berbeda jauh.
Catatan : Bentuk ini dapat terjadi bila ada penggabungan 2 kumpulan data yang harga rata-ratanya berbeda jauh.
6. Bentuk dengan puncak terpisah
Pada bentuk ini
terdapat puncak kecil yang terpisah dari bentuk histogram yang normal.
Catatan : Bentuk ini bisa terjadi bila terdapat pena-mbahan kumpulan data dalam jumlah kecil dengan distribusi berbeda. Bisa juga terjadi bila salah pengukuran, pemasukan data dari proses lain atau ketidakberesan / ketidaknormalan dalam proses.
Catatan : Bentuk ini bisa terjadi bila terdapat pena-mbahan kumpulan data dalam jumlah kecil dengan distribusi berbeda. Bisa juga terjadi bila salah pengukuran, pemasukan data dari proses lain atau ketidakberesan / ketidaknormalan dalam proses.
Cara Pembuatan Histogram
1.
Mengumpulkan data
Sampel data haruslah dapat mewakili populasinya. Berapa jumlah sampel yang dapat mewakili populasi dapat dipelajari loebih jauh di bidang kajian statistik atau metodologi penelitian.
Sampel data haruslah dapat mewakili populasinya. Berapa jumlah sampel yang dapat mewakili populasi dapat dipelajari loebih jauh di bidang kajian statistik atau metodologi penelitian.
2.
Pengolahan data
Pengolahan data ini menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya dengan langkah pertama agar Histogram memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi hasil produk, terutama dalam menentukan besaran nilai tengah (standar) dan seberapa banyak kelas-kelas data yang akan menggambarkan penyebaran data yang tercipta.
Seberapa banyak kelas-kelas data yang dibuat untuk menggambarkan penyebaran data, ditentukan dengan cara:
Pengolahan data ini menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya dengan langkah pertama agar Histogram memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi hasil produk, terutama dalam menentukan besaran nilai tengah (standar) dan seberapa banyak kelas-kelas data yang akan menggambarkan penyebaran data yang tercipta.
Seberapa banyak kelas-kelas data yang dibuat untuk menggambarkan penyebaran data, ditentukan dengan cara:
a. Menentukan batas-batas observasi (rentang). Rentang
(r) adalah data tertinggi dikurangi data terkecil.
b. Menghitung banyaknya kelas atau sel-sel. Banyak kelas (b) = 1 + 3,3 log n.
b. Menghitung banyaknya kelas atau sel-sel. Banyak kelas (b) = 1 + 3,3 log n.
3.
Menentukan lebar atau panjang kelas
Menentukan lebar atau panjang kelas dengan menggunakan rumus Panjang kelas (p) merupakan hasil pembagian nilai Rentang dengan banyaknya kelas.
Menentukan lebar atau panjang kelas dengan menggunakan rumus Panjang kelas (p) merupakan hasil pembagian nilai Rentang dengan banyaknya kelas.
4.
Menentukan ujung kelas
Ujung kelas pertama biasanya diambil dari terkecil. Kelas berikutnya dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas.
Ujung kelas pertama biasanya diambil dari terkecil. Kelas berikutnya dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas.
5.
Menghitung nilai frekuensi histogram masing-masing
kelas.
6.
Menggambarkan diagram batangnya
Cara
membuat dalam ms. Excel
1.
Buka
Microsoft Excel.
2. Masukkan data
yang ingin Anda buat menjadi histogram dalam sebuah baris dan dalam baris yang
berbeda masukkan bin yang sesuai (misalnya jika Anda ingin memisahkan nilai berdasarkan
skala 10 poin, maka angka 60, 70, 80, 90, 100 akan menjadi bin).
3. Klik menu Tools
dan pilih Data Analysis. Jika tidak ada opsi Data Analysis di
bawah menu Tools, Anda mungkin harus memasang add-in-nya. Anda
dapat memasang add-in dengan memilih opsi Add-Ins di bawah menu Tools.
Centang kotak di sebelah Analysis ToolPak dan klik OK. Sebuah jendela akan
terbuka.
4. Klik Histogram
untuk memilih opsi histogram dan klik OK. Jendela lain akan terbuka.
5. Pilih Input
Range (ini adalah data Anda) kemudian pilih Bin Range.
6. Centang kotak Chart
Output.
7. Klik OK.
8.
Selesai.
Contoh
penggunaan
a. Ingin
menetapkan apakah proses berjalan dengan stabil atau tidak;
b. Ingin mendapatkan informasi tentang performance sekarang atau variasi proses;
c. Ingin menguji dan mengevaluasi perbaikan proses untuk peningkatan;
d. Ingin mengembangkan pengukuran dan memonitor peningkatan proses.
b. Ingin mendapatkan informasi tentang performance sekarang atau variasi proses;
c. Ingin menguji dan mengevaluasi perbaikan proses untuk peningkatan;
d. Ingin mengembangkan pengukuran dan memonitor peningkatan proses.
CONTROL CHART
1.
Definisi Control Chart
Control Chart adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi apakah suatu aktivitas/proses berada dalam pengendalian kualitas,
menjelaskan nilai-nilai statistik dari cacat keluaran yang dilengkapi batas
atas, garis tengah dan batas bawah.
2.
Tujuan Control Chart
Tujuan Control Chart adalah untuk menetapkan apakah setiap
titik pada grafik normal atau tidak normal dan dapat mengetahui perubahan dalam
proses dari mana data dikumpulkan, sehingga setiap titik pada grafik harus
mengindikasikan dengan cepat dari proses mana data diambil.
3.
Sejarah
Peta Kendali (Control Chart)
Peta kendali atau biasa dikenal
dengan istilah control chart pertamakali ditemukan oleh Dr. Walter A.
Andrew Shewar Di Amerika serikat pada tahun 1924. Ketika Walter A. Andrew
Shewar bekerja untuk Bell Labs pada tahun 1920. Dr. A.W.Shewhart dan rekan-rekannya terus mengembangkan
diagram-diagram pengendalian mutu sejak tahun 1920-1930. Dengan teknik-teknik
ini, proses penyediaan barang-barang produksi dan jasa dapat lebih mudah
diperkirakan dan lebih konsisten.
Ketika Walter A. Andrew Shewar bekerja untuk
Bell Labs pada tahun 1920. Beberapa pemimpin perusahaan telah berusaha untuk meningkatkan keandalan
atau kualitas sistem transmisi
telepon yang
mereka gunakan karena amplifier
dan peralatan yang digunakan harus dikubur atau ditaruh di bawah tanah. Pada 1920, para pemimpin perusahaan telah menyadari pentingnya mengurangi variasi dalam
proses manufaktur. Selain itu, mereka telah menyadari bahwa proses penyesuaian
secara terus-menerus
untuk menyelesaikan masalah yang tidak sesuai dapat meningkatkan variasi dan
menimbulkan kualitas yang
buruk. Dari beberapa kendala yang dialami oleh pemimpin perusahaan dan melihat
peluang kebutuhan bisnis yang lebih kuat untuk mengurangi frekuensi kegagalan dan meningkatkan perbaikan. Shewhart menyusun dan
mengumpulkan masalah-masalah tersebut dan menyusunnya dengan metode umum ke
khusus.
Tanggal 16 Mei 1924, Walter A. Andrew Shewar
menulis sebuah memo internal untuk
memperkenalkan peta kendali (control
chat) sebagai alat untuk
membedakan antara keduanya. Atasan Dr. Shewhart, George Edwards, menceritakan
mengenai cara Dr, Walter A. Andrew Shewar dalam membuat atau
memperkenalkan peta kendali (control chat ) Bahwa "Dr Shewhart terlebih dahulu menyiapkan memorandum beberapa halaman berkisar antara sepertiga dari halaman
sebuah diagram sederhana yang dikenal
sebagai peta kendali skema
diagram dan
teks pendek yang didahului dengan penetapan prinsip-prinsip penting dan pertimbangan yang
telah kami ketahui sebagai kontrol kualitas.
Shewhart menekankan bahwa untuk membawa proses produksi menjadi sistem kontrol statistik, yang mana hanya ada tiga pokok yaitu umum, penyebab, dan variasi, dan menyimpannya dalam kontrol.
Cara ini sangat diperlukan untuk
memprediksi keluaran masa depan dan untuk mengelola proses ekonomi.
Shewhart menciptakan dasar
diagram kontrol dan konsep negara kontrol statistik
dengan percobaan yang dirancang dengan hati-hati. Sementara Shewhart menarik
dari teori statistik matematika murni, Shewhart memahami data dari proses fisik yang menghasilkan "kurva normal distribusi"
(distribusi Gaussian, juga biasa disebut sebagai "kurva lonceng"). Shewhart
menemukan bahwa variasi yang diamati dalam data manufaktur
tidak selalu member hasil dengan cara yang sama sebagai data yang sesuai (gerak Brown dari partikel).
Pada tahun 1924 atau 1925, inovasi Shewhart menjadi
perhatian W. Edwards Deming, yang bekerja di fasilitas Hawthorne. Setelah kekalahan Jepang
pada akhir Perang Dunia II, Deming menjabat sebagai konsultan statistik untuk
Panglima Tertinggi untuk Sekutu dan menjadi pendukung inovasi
Shewhart.
Keterlibatannya dalam kehidupan Jepang, dan karir yang panjang sebagai
konsultan industri di sana W. Edwards Deming menggunakan dan menyebarkan pemikiran Shewhart sehingga penggunaan peta kendali digunakan secara luas di industri
manufaktur Jepang sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an.
4.
Klasifikasi Control Chart
Ada dua macam control chart yaitu untuk data
variabel dan untuk data attribute.
A.
Control Chart data untuk atribut
Data untuk atribut (Atributes Data) merupakan data kualitatif yang dapat
dihitung untuk pencatatan dan analisis. Contoh dari data atribut adalah
ketiadaan label pada kemasan produk, kesalahan proses administrasi buku
tabungan nasabah, banyaknya jenis cacat pada produk dan lain-lain. Data atribut
diperoleh dalam bentuk unit-unit ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut
yang ditetapkan. Atribut dalam pengendalian kualitas menunjukkan karakteristik
kualitas yang sesuai dengan spesifikasi. Atribut digunakan apabila ada
pengukuran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan misalnya goresan, kesalahan
warna, atau ada bagian yang hilang. Selain itu, atribut digunakan apabila
pengukuran dapat dibuat tetapi tidak dibuat karena alasan waktu, biaya, atau
kebutuhan. Pengendalian kualitas proses statistic untuk data atribut ini
digunakan sebagai pengganti pengendali kualitas proses statistik untuk data
variabel.
Grafik
pengendali kualitas proses statistik data atribut dapat digunakan pada semua
tingkatan dalam organisasi, perusahaan, dan mesin-mesin. Grafik pengendali
kualitas proses statistik data atribut juga dapat membantu mengidentifikasi
akar permasalahan baik pada tingkat umum maupun pada tingkat yang lebih
mendetail.
Ada dua kelompok grafik pengendali proses statistik data atribut, yaitu yang
berdasarkan distribusi binomial dan distribusi poisson. Kelompok pengendali
untuk unit-unit ketidaksesuaian, didasarkan pada distribusi binomial seperti
p-chart yang menunjukkan proporsi ketidaksesuaian dalam sampel atau sub
kelompok yang ditunjukkan dengan bagian atau persen. Sedangkan yang berdasarkan
distribusi poisson, terdapat c-chart dan u-chart. Untuk menyusun grafik
pengendali proses statistik untuk data atribut diperlukan beberapa langkah
sebagai berikut.
1.
Menentukan sasaran yang akan dicapai
Sasaran ini akan mempengaruhi jenis pada pengendali
kualitas proses statistik data atribut yang harus digunakan. Hal ini tentu saja
dipengaruhi oleh karakteristik kualitas suatu produk dan proses, apakah
proporsi atau banyaknya ketidaksesuaian dalam sampel atau sub kelompok, ataukah
ketidaksesuaian dari suatu unit setiap kali mengadakan observasi.
2.
Menentukan banyaknya sampel dan banyaknya observasi
Banyaknya sampel yang diambil akan
mempengaruhi jenis grafik pengendali di samping karakteristik kualitasnya.
3.
Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan tentu
disesuaikan dengan jenis peta pengendali. Misalnya suatu perusahaan atau
organisasi menggunakan p-chart, maka data yang dikumpulkan juga harus diatur
dalam bentuk proporsi kesalahan terhadap banyaknya sampel yang diambil.
4.
Menentukan garis
Menentukan garis tengah dan
batas-batas pengendali pada masing-masing grafik pengendali biasanya
menggunakan ±3σ sebagai batas-batas pengendalinya.
5.
Merevisi garis tengah dan batas-batas pengendali
Revisi terhadap garis pusat dan
batas-batas pengendali dilakukan apabila dalam grafik pengendali kualitas
proses statistik untuk data atribut terdapat data yang berada di luar batas
pengendali statistik (out of statistical control) dan diketahui kondisi
tersebut disebabkan karena penyebab khusus. Demikian pula data yang berada di
bawah garis pengendali bawah apabila ditemukan penyebab khusus di
dalamnya tentu juga diadakan revisi.
B. Control Chart untuk
Data Variabel
Ada dua jenis control
chart menurut data yang digunakan yaitu control chart untuk data variabel
dan control chart untuk data atribut. Untuk data hasil pengukuran atau
data variabel maka control chart yang biasa digunakan adalah control
chart
–
R dan
–
R. Selain ditentukan oleh jumlah observasi yang dilakukan control
chart juga dapat ditentukam oleh karakteristik kualitas sesuai dengan yang
diinginkan konsumen.


Tahapan untuk membuat Control Chart
(Peta Kendali)
Dibawah ini adalah prosedur dasar yang digunakan
untuk membuat sebuah Control Chart (Peta Kendali) :
- Pilih
jenis control chart yang sesuai untuk data yang kita ambil.
- Tentukan
waktu atau periode pengambilan data, sampling plan dan jumlah data yang
diinginkan.
- Pengumpulan
data dan rekam (record) data tersebut, setidaknya 20 sampai 25 subgroup.
- Hitunglah
masing-masing data statistik subgroup, buatkan tabel tabulasi untuk
mempermudah perhitungan Rata-rata (X), Rata-rata X (X-bar), Range (R) dan
rata-rata Range (R-bar).
- Identifikasikan
skala yang tepat dan cocok kemudian masukkan kedalam data statistik.
- Hitunglah
garis tengah dan batas control (control limit) untuk UCL dan LCL sesuai
dengan rumus masing-masing control chart.
- Ujilah
Chart yang telah dimasukkan data tersebut.
- Lakukanlah
investigasi dan tindakan perbaikan jika diperlukan.
5.
Contoh Penerapan Control Chart
a.
Aplikasi six sigma pada pengujian kualitas produk di UKM Keripik Apel Tinjuan
Dari Aspek
Pembuatan Peta Kontrol X
dan R
Pembuatan peta kendali X
dan R dilakukan untuk mengetahui apakah proses spinning sudah terkendali
atau belum. Hasil pengukuran data remukan keripik apel per 100 g untuk
pembuatan peta kontrol X dan R menunjukkan garis tengah pada peta
kontrol X berada pada 36,72 dan garis tengah pada peta control R berada
pada 10,53. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses pengukuran remukan keripik
apel kemasan 100 g dalam keadaan terkendali dan tidak ada titik-titik yang
berada di luar batas-batas kontrol yang menunjukkan adanya outlier (data pencilan),
proses berjalan dengan stabil atau masih dalam keadaan terkendali dan tidak ada
kelebihan variabilitas dalam proses pengukuran tersebut.
Menurut Lindsay dan Evans (2007), jika nilai sampel jatuh
di luar batas pengendalian atau jika pola yang tidak acak terjadi di dalam
diagram, maka itu berarti bahwa penyebab khusus mempe-ngaruhi proses tersebut
dan dikatakan proses tidak stabil, sehingga perlu dila-kukan perbaikan dengan
cara membuang outlier.
c.
Contoh lainnya dalam penerapan control chart pada industri pangan
Dalam
pengendalian mutu pada dasarnya dilakukan perbandingan keluaran proses dengan
ketentuan yang telah ditetapkan, Dalam prakteknya dapat dilakukan degan
menggunakan diagram pengendalian (control chart) sehingga dapat diketahui kapan
suatu keadaan dikatakan masih dalam kendali (in control) yang tidak memerlukan
perubahan, dan kapan dikatakan di luar kendali (out of control) sehingga
memerlukan perubahan atau pengaturan kembali.
Sebagai contoh
penerapan metode control chart pada sebuah perusahaan industry pangan, control
chart ( bagankendali ) dapat digunakan untuk
menjaga agar produk tetap dalam tingkat mutu yang diinginkan. Hal ini dapat
dicapai melalui perencanaan mutu produk yang sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan konsumen, penggunaan alat dan prosedur pengujian yang benar.
Pemeriksaan serta tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan produk dari
standard atau spesifikasi yang sudah ditetapkan dalam perencanaan. Pemilihan
bahan, kondisi proses dan peralatan yang sesuai merupakan hal yang perlu
diperhatikan dalam suatu industri.
No comments:
Post a Comment